Minggu, 24 November 2013

Beramal Tanam Pohon Dapat Pahala, Pelestarian Insfrastruktur Hijau Bersama Pesantren


BIBIT POHON UNTUK KUALITAS HIDUP MANUSIA -- Pejabat Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI Lutfi SH menyerahkan bibit pohon rambutan kepada Pemerintah Kabupaten diterima Pejabat Kantor Lingkungan Hidup Pemkab Jember Priyo Kusheri disaksikan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum KH Bakir Faruq dan Tenaga Ahli Anggota DPR Abdul Fatah mewakili Anggota DPR Ir H Nur Yasin MBA MT, Sukowono, Jember 24/11/2013. [foto: daniel]
SUKOWONO-JEMBER, www.nuryasin.com -- Pesantren merupakan salah satu pilar strategis di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan pendidikan rakyat. Ajaran agama yang diajarkan oleh pesantren cukup efektif memperkuat pemahaman masyarakat tentang upaya pelestarian lingkungan hidup.

"Kami menyambut baik pilihan panitia bekerjasama dengan pesantren dalam upaya kita melestarikan lingkungan hidup ini," kata Pejabat di Kementerian Negara Lingkungan Hidup RI, Lutfi SH, dalam sambutan kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Infrastruktur Hijau di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Kampung Tengah, Sukowono, Jember, 24/11/2013.

Dikatakan, lingkungan hidup di sekitar kita adalah aset tak ternilai karena menjadi sumber kehidupan kita. Tanaman dan pohon-pohonan adalah sumber utama produksi oksigen untuk kebutuhan hidup setiap saat.

"Makanya dalam acara ini kami menyediakan souvenir bibit pohon. Sebab dengan banyak pohon tumbuh berarti kita menyumbang kehidupan untuk alam," katanya. Dalam kesempatan ini Lutfi mewakili Kementerian LH juga menyerahkan 2 unit gerobag sampah kepada Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, KH Bakir Faruq.

Tenaga Ahli Anggota DPR Abdul Fatah mewakili Anggota Komisi VII DPR Ir H Nur Yasin MBA menyatakan, lingkungan hidup adalah faktor utama yang menunjang kualitas hidup manusia. Tanaman yang banyak dan sehat akan menghasilkan oksigen yang berkualitas.

"Orang-orang desa lebih beruntung bisa menghirup udara segar daripada orang-orang kota yang hirup udara campur polusi kendaraan bermotor," ujarnya.

Menurut Fatah, tanaman yang kita tanam mempunyai nilai jangka panjang dan mengandung amal bagi orang yang menanam. Meskipun orang yang menanam sudah meninggal, selama pohon itu masih hidup maka ia akan mengalirkan pahala.

"Oleh sebab itu, bapak-bapak jangan sungkan untuk menjaga tanaman yang hidup dan menanami lahan yang masih kosong," ujarnya dalam bahasa Madura disambut tepuk tangan hadirin dalam ruangan pesantren itu.

Pidato Abdul Fatah juga menyampaikan pesan Anggota DPR Fraksi PKB Nur Yasin tentang pentingnya orangtua warga desa di Jember untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai tinggi. Sebab pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan derajat dan kualitas hidup masyarakat di masa depan. 
 
Acara sosialisasi dan kampanye ini menghadirkan Kasi Pengendalian Bencana Kantor Lingkungan Hidup Pemkab Jember Drs Priyo Kusheri SH sebagai narasumber. Ia memaparkan peta lingkungan hidup dan teknis-teknis pengelolaan infrastuktur hijau di wilayah Jember. Acara dipandu moderator Wakil Sekretaris Nur Yasin Centre Kholilul Rohman Ahmad.
 
Kegiatan ini merupakan serangkaian program Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Komisi VII DPR (Ir H Nur Yasin MBA MT) yang diselenggarakan di Jember dan Lumajang sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup warga melalui pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan. [teks: KRA | foto: daniel, rizki, kholid]




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan