"Saya memperoleh info bahwa banyak anak-anak usia sekolah di Puger sini putus sekolah," pesannya dalam pidato sambutan kegiatan Serap Aspirasi, Pembentukan Paguyuban, dan Sosialisasi Keselamatan Melaut bagi Nelayan, di Kantor Tempat Pelelangan Ikan Puger, Jember, 14/11.
Dikatakan, jika toh kelak anak-anak nelayan itu memilih meneruskan profesi orangtuanya sebagai nelayan, namun setelah memperoleh bekal pendidikan yang layak tentu cara kenelayanannya akan meningkat lebih canggih.
"Makanya saya berpesan, jangan sampai anak-anak nelayan tidak sekolah," katanya.
Kegiatan ini menjadi follow up dari kegiatan reses kedua yang telah dilaksanakan pada bukan Agustus lalu. Dari reses yang lalu itu, diketahui hasil tangkapan ikan yang naik-turun serta cuaca buruk semakin menambah penderitaan para nelayan yang notabene kehidupannya sudah di bawah garis kemiskinan.
Para nelayan ini sangat tergantung dengan hasil tangkapan ikannya, yang menjadi satu-satunya mata pencaharian. Ketika mereka tidak bisa melaut karena cuaca yang buruk, para nelayan ini tidak akan menghasilkan pendapatan.
Dari sini muncul kepedulian untuk memberikan pelatihan ketrampilan, agar para nelayan masih mempunyai pendapatan ketika mereka tidak bisa melaut. Pelatihan ketrampilan ini akan memanfaatkan potensi yang ada di kawasan Puger, misalnya dengan pelatihan pembuatan krupuk ikan, pelatihan pembuatan handicraft, dsb.
Hadir dalam acara ini Arif Wahyudi dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember. Dalam kesempatan ini Nur Yasin memberikan bantuan pelampung alat keselamatan bagi nelayan. Secara simbolis pelampung berwarna oranye itu dikenakan kepada kedua nelayan. Sedangkan pelampung juga diberikan kepada seluruh peserta acara yang hadir. (kholilul rohman ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar