Selasa, 19 November 2013

Serap Aspirasi Nur Yasin di Panti tentang Koperasi bagi Pengusaha Kecil


KEPALA DESA SERUT Kecamatan Panti Kabupaten Jember Abdul Azis menyambut kehadiran Anggota Komisi VII Ir H Nur Yasin MBA MT didampingi Ra Mufti (calon anggota DPRD Jember) di Kantor Kepala Desa setempat. (foto: kra)

Panti, Jember, www.nuryasin.com -- Pagi yang cerah. Tampaknya hujan turun tadi  malam. Bapak-bapak dan ibu-bu berkumpul di Pendopo Balai Desa Serut, Kec. Panti, Jember, 16/11. Jam menunjukkan pukul 08.25. Baru 15 orang yang hadir.

Persis di seberang jalan depan Balai Desa Serut berdiri gedung sekolah MTs Nuris. Ini hari Sabtu. Terlihat murid putra dan putri berseragam coklat pramuka berbaris di halaman sekolah. Mereka membawa alat musik. Ternyata peralatan drum band. Lalu tak lama kemudian berbunyilah alunan musik drum band. Tampaknya siswa-siswi itu sedang belajar memainkan drumband.

Persis di samping sekolah berdiri sebuah masjid. Di depan masjid sekumpulan anak muda menyetel lagu-lagu rohani shalawatan sembari memanggil-manggil orang yang lewat agar berkenan memberikan sedekah di kotak kardus yg dipegang pemuda lainnya. Seorang memegang mic berbicara bahasa Madura menjelaskan maksud tujuannya, yakni untuk acara santunan anak yatim yang akan diselenggarakan takmir masjid itu keesokan harinya.

Di pendopo Balai Desa Serut itu belum semua kursi terisi. Namun kepala Desa Serut, Abdul Azis, sudah berada di ruangan. Ia belum duduk di kursi depan tempat acara. Para panitia serap aspirasi sudah sejak jam 07.30 berada di tempat ini untuk mempersiapkan acaranya.

Abdul Azis hadir sebelum jadwal acara dimulai. Ia duduk di ruangannya sambil menunggu Anggota Komisi VII Ir H Nur Yasin MBA MT yang dijadwalkan menjadi keynote speaker acara "Serap Aspirasi dan Inisiasi Koperasi dan Bank Gakin" bagi warga desa ini.

Pukul 08.50 tokoh yang ditunggu hadir. Mengendarai mobil Honda CRV warna hitam, berpakaian batik warna terang lengan panjang Nur Yasin turun langsung disambut oleh Kades, para panitia, dan Ra Mufti (Caleg PKB). Sebelum memasuki ruangan acara, terlebih dahulu ramah tamah di ruangan Kades.

Selang beberapa menit kemudian, Ita Setiawati (Kepala Bidang Usaha Dinas Koperasi Jember) dan Totok Sugiarto (Bidang UMKM Dinas Koperasi Jember) juga datang lalu bersama beramah tamah di ruangan Kades seluas 9 meter persegi itu.

Para peserta sudah penuh. Hanya 3 kursi masih kosong. Lalu diduduki panitia dan perangkat desa. Satu lagi diduduki Ra Mufti. Acara dimulai. Diawali pembukaan, pembacaan susunan acara, lalu sambutan kepala desa. Lalu Anggota DPR Komisi VII itu dapat giliran bicara setelah Kades Azis.

Dalam sambutan Kades Azis menyampaikan terima kasih atas dipergunakan gedung balai desa ini.

"Namun saya tak tahu persis apa isinya acara ini. Tahunya saya ada surat dari adik-adik ini (panitia, maksudnya) mau pinjam tempat. Ya silahkan," kata Kades disambut tertawa para hadirin. Nur Yasin yang duduk disampingnya tak kuasa menahan lucu lalu ikut tertawa.

Setelah Kades mengakhiri sambutan, dilanjutkan pidato Nur Yasin tentang tugas sebagai anggota DPR. Ia juga berbicara tentang pentingnya warga berwirausaha, mengembangkan ketrampilan, dan punya koperasi sendiri.

"Koperasi itu bermanfaat besar untuk pengusaha kecil, daripada berhubungan dengan bank," katanya sambil berpesan agar warga tidak berhubungan dengan rentenir yang bunganya mencekik leher.

Kata Nur Yasin, semua usaha dimulai dari kecil. Kelak jika usahanya besar akan mudah mencari kredit di bank.

"Bahkan nantinya bank sendiri yang akan datang menawari kredit," ujarnya.

Dalam sambutannya itu juga disampaikan komitmen membantu dan membimbing warga Desa Serut yang serius memulai dan mengembangkan usaha.

Saat acara di balai desa itu berjalan bersisi presentasi Totok Sigiarto, musik drum band di depannya tetap terus berbunyi. Sementara sound system di balai desa kalah keras dengan suara dari luar forum. Siswa-siswi itu mungkin tidak mengetahui di dekatnya ada forum serap aspirasi dan sosialisasi manfaat koperasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang dihadiri Anggota DPR RI dan Dinas Koperasi Kabupaten Jember.

Demikian halnya suara keras tetap keluar dari corong pengeras suara yang berisi ajakan bersedekah untuk yatim piatu diselingi musik shalawatan. Dari balai desa terdengar lebih dominan dua jenis musik dan suara dari kelompok masyarakat itu daripada suara di pendopo balaidesa. Petugas balaidesa mendatangi asal suara untuk mencoba mengingatkan namun suara tidak mengecil. Dan forum di pendopo balaidesa tetap berjalan hingga tuntas. (kholilul rohman ahmad)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan