KETUA UMUM DPP PKB ABDUL MUHAIMIN ISKANDAR DAN KH MUNIF ZUHRI GIRIKUSUMO MEMIMPIN MUJAHADAH DI KANTOR DPP PKB JLN RADEN SALEH, CIKINI, JAKARTA, 18/05/2016 MALAM. |
Tadi malam (18/05/2016) saya berkesempatan hadir dalam
malam doa rathibul ‘athas bertajuk Mujahadah
Untuk Bangsa di Kantor DPP PKB, Jln Radesa, Jakarta. Acara rutin selapanan tiap Rabo Pon (malam) itu sebagai
pungkasan mujahadah untuk tahun ini, ya
semacam khataman akhirussannah ala
pondok pesantren. Karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Acara doa dipimpin
oleh KH Munif Zuhri Girikusumo dan dibuka oleh Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar.
Dalam kata pembuka Cak Imin, panggilan akrabnya,
mengingatkan kepada semua hadirin, umumnya kepada kader PKB di seluruh Indonesia
bahwa Partai Golkar sudah menentukan ketua umumnya, yakni Setya Novanto.
Ya. Golkar memilih SN karena kaya raya. Golkar bisa
menjadi pemenang kedua pada pemilu 2014 karena ditopang oleh sejumlah perangkat
yang kuat, antara lain dana dan logistik yang nyaris tanpa batas dalam upaya
menjemput suara sebanyak-banyaknya.
Cak Imin mengingatkan, PKB pada pemilu 2014 sudah
membuktikan eksistensinya dengan sumberdaya `apa adanya` yang jauh dari Golkar.
Bahkan kemampuan finansialnya jauh tidak sebanding dengan Golkar. Toh PKB bisa
mengimbangi partai-partai yang berkantong tebal.
“Mengapa? Karena PKB masih setia pada gagasan, jiwa,
dan hati,” katanya.
Gagasan itu antara lain, kata Cak Imin, pentingnya memperkokoh
demokrasi dan NKRI, menjaga keberagaman dan toleransi, menghapus kekerasan dan kejahatan
kemanusiaan, menekan terorisme dan radikalisme, dan teguh berjuang membumikan Islam
agar bermanfaat untuk alam semesta (rahmatan
lil ‘alamin).
Jiwa itu adalah PKB harus menjiwai apa yang diinginkan
rakyat. Sudah tidak berlaku lagi partai bikin program yang egois, yang sesuai
keinginan dirinya. Makanya ke depan program PKB ya harus ikuti kemauan rakyat. Maunya
rakyat apa? Jadi, tepiskan segala ego para kader PKB. Sandarkan perjuangan hanya untuk membela rakyat.
Hati itu adalah harus mau merasakan apa yang dirasakan
oleh rakyat. Baik senang atau susah, kader PKB harus peka. Sebab hanya dengan
modal hati PKB semakin dicintai rakyat.
“Kita harus yakin, bahwa hanya dengan hati dan jiwa
lah PKB akan semakin dicintai rakyat,” pesannya.
Trend di
masa depan, pesannya, sudah tidak akan berlaku lagi membeli suara rakyat pada saat
pemilu. Uang tidak akan bisa lagi laku untuk membeli suara. Sebab rakyat
semakin cerdas menyikapi akal-akalan partai politik yang mengutamakan uang,
sementara gagasannya kosong.
Saya merasakan, acara pungkasan doa mujahadah tadi
malam itu Cak Imin menyampaikan sambutan sebagai ungkapan kegelisahan atas
fenomena yang sedang terjadi pada bangsa ini. Kecenderungan politik yang
mengarah pada perebutan kekuasaan tanpa memperhatikan aspek jiwa dan hati
rakyat ditengarai akan membahayakan keadaan bangsa Indonesia di masa depan.
Saya setuju banget dengan gagasan cak imin tadi malam.
Sikap setuju dalam pengertian bahwa bangsa ini membutuhkan langkah-langkah politik
yang penuh penjiwaaan dan perasaan (hati). Bahwa hakekat politik adalah untuk
kemaslahatan umat. Bahwa ulama salaf
telah berpesan tasharraful imam ‘ala
raiyyah manutun bil maslahah, setiap tindakan
pemimpin terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan kemaslahatan. Itu
yang pertama.
Kedua, bahwa keberhasilan
berjuang bermodal jiwa dan hati bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan
secara bersama melalui partai (organisasi). Gerakan bersama (kerelawanan) tanpa
uang telah berhasil dilaksanakan dalam tajuk Nusantara Mengaji (7-8 Mei 2016)
yang mampu menggerakkan lebih dari 3.240.000 warga Muslim Indonesia dalam satu
waktu.
Ketiga, pesan Cak Imin
tadi malam sekaligus bermakna refleksi bersama atas perjalanan PKB selama ini. Bahwa
PKB sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
lebih berani lagi dalam kreatifitas politik. Antara lain, berkreasi dalam
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi NKRI dalam percaturan global.
Keempat, saya merasakan
pilihan-pilihan diksi Cak Imin dalam sambutan tadi malam mengandung pesan-pesan
Mukernas berjudul Holopis Kuntul Baris: Menangkan
Rakyat dalam Persaingan Global (6
Februari 2016). Semangat PKB untuk berani istiqamah
mengawal gagasan yang pernah digaungkan sebelumnya adalah kreatifitas yang
harus diteguhi PKB. (KHOLILUL ROHMAN AHMAD)