Rabu, 25 Januari 2017

Pancasila, Nasim Khan, dan Membendung Serbuan Ide-ide Radikal

Anggota MPR Ir M Nasim Khan bersama peserta kegiatan Sosialisasi MPR empat pilar PBNU (Pancasila Bhinneka Tunggal Ika NKRI dan UUD NRI 1945) di Daerah Pemilihan Jawa Timur III, Aula PG Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. 


SITUBONDO, LASKARBANGSAONLINE.net - Anggota MPR Ir M Nasim Khan menggelar sosialisasi MPR empat pilar PBNU (Pancasila Bhinneka Tunggal Ika NKRI dan UUD NRI 1945) di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Nasim mengatakan, Pancasila untuk bangsa Indonesia adalah ruh perekat dan pemersatu untuk seluruh umat manusia dari berbagai suka bangsa agama dll. Nasim Khan menggelar di Asembagus tanah kelahirannya sebagai tanggung jawab ideologis memperkuat Indonesia dari serbuan ide ide radikal agar Indonesia semakin melesat jadi juara dunia.

Lanjutnya, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran serta para ulama dan santri. Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota DPR RI, Ir. Nasim Khan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Aula PG Asembagus, Situbondo, kemarin (28/12/2016)

Menurutnya, argumentasi bahwa ulama dan santri tidak tahu apa apa itu tidak benar. Ia menjelaskan bahwa perjuangan para ulama dan santri itu jelas terhadap bangsa dan kemerdekaan Indonesia.

"Perlu diingat, bahwa tidak akan ada kemerdekaan Indonesia yang selalu kita rayakan setiap 17 Agustus ini tanpa adanya perjuangan, peran serta para ulama dan santri," kata Anggota Komisi VI DPR RI ini, Ir. Nasim Khan.

Nasim melanjutkan, umat islam di Indonesia ikut punya andil besar dalam mengusir para kaum penjajah, dalam hal ini ulama dan santri menjadi garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Jadi untuk itu, perjuangan mereka harus dilanjutkan, beliau-beliau sudah mengorbankan segalanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," tegasnya.

Politisi PKB ini mengungkapkan, tantangan saat ini adalah adanya krisis ideologis yang akan berakibat pada tergerusnya jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Pancasilais, seperti kekerasan atas nama agama, perbedaan kepentingan politik dan liberalisasi di bidang ekonomi.

"Oleh sebab itu sosialisasi empat pilar kebangsaan ini sangat penting sebagai pengukuhan terhadap nilai nilai dasar nasionalisme yang telah dibentuk sejak kemerdekaan, dan nilai-nilai itu juga merupakan warisan luhur para ulama," terang Nasim Khan kepada pers.

Anggota DPR RI yang terpilih dari dapil III Jatim melipiti Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi ini menuturkan, secara formal setiap tahun dirinya melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan sebanyak enam kali, disamping agar masyarakat memahami terhadap nilai nilai NKRI, juga untuk mengetahui apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

"Saya sebagai wakil rakyat hanya menjadi fasilitator, dan jembatan bagi masyarakat, sehingga kalau ini bersinergi dan terus ditindak lanjuti dengan baik serta dilakukan dengan benar tidak ada ceritanya Indonesia tidak makmur," pungkasnya. (kra)

Minggu, 01 Januari 2017

NETIZEN LAWAN RADIKALISME, STRATEGI TAHUN 2017:

NETIZEN LAWAN RADIKALISME

STRATEGI TAHUN 2017:

"Bersama NU, Netizen Lawan Radikalisme" , mari kita jadikan tahun 2017 sebagai tahun perlawanan orang-orang baik yang tadinya diam, karena media sosial adalah medan pertempuran, dan DIAM SUDAH BUKAN PILIHAN.

NU mengajak Netizen dengan langkah sbb:

1. SHARE, SHARE, SHARE! Klik tombol share sebisa mungkin pada setiap berita positif, tulisan kritis, meme, dll.. pegang prinsip "syarat kezaliman untuk menang adalah orang baik diam". Jadi saat anda ragu menshare, radikalisme telah menang

2. UNFRIEND/BLOCK. Salah satu alasan orang baik ragu menshare status positif adalah karena ingin menghindari cekcok dengan kawan. Orang yang memusuhi anda atas status positif anda, artinya ia BUKAN kawan anda. Jangan ragu unfriend / block bila anda tidak suka berdebat

3. TURN BACK HOAX. kenapa Indonesia darurat HOAX? karena penyebar HOAX sadar akan filosofi "kebohongan bila dilakukan secara massif, lama-lama akan dianggap kebenaran". HOAX yang dishare puluhan ribu bisa mempengaruhi orang. Lawan ini dengan SHARE klarifikasi HOAX sebanyak-banyaknya

4. RAMAIKAN TAGAR TWITTER. Bagi pemilik akun twitter, NU mengajak para Twits untuk bantu mencuitkan TAGAR (Hashtag) yang nantinya diberikan melalui page ini.. Karena tagar twitter sering terbukti mampu menggerakkan media, jadi headline berita media.

5. COPAS & LEMPAR. Saat anda membaca tulisan bagus dari pegiat medsos seperti Denny Siregar, Kang Hasan, Prof. Sumanto, dll. kali ini tak cukup hanya kasih jempol & klik share saja.. COPY PASTE juga lalu lempar di grup WA. Broadcast WA / BBM terbukti bisa mempengaruhi massa

6. BIKIN GRUP CHAT. Bersama kawan-kawan sepemikiran, bikin grup chat WA / BBM, lalu pantau topik yang sedang viral / trending di media sosial. Gerakkan kawan-kawan untuk laporkan massal status intoleran di facebook, twitter, IG, dll. Tanya kawan yang mengerti cara melaporkan

7. JANGAN DIAM. Media sosial terbukti punya pengaruh mengerikan bila disalah gunakan untuk tujuan-tujuan tidak baik. Diam anda bisa dibayar mahal oleh bangsa. Maka jangan diam.. Lakukan sesuatu!  Share, Copas tulisan, broadcast di grup WA/BBM, laporkan massal

INGAT.. kenapa postingan HOAX dan hasutan SARA sering dishare sampai ribuan? karena kelompok radikal paham akan filosofi "kebohongan bila dilakukan secara massif, lama-lama akan dianggap kebenaran".

Kasus Equil dan Sari Roti adalah BUKTI suksesnya penerapan filosofi ini. Orang dibuat percaya air mineral Equil adalah "miras". Massa pun mampu digerakkan untuk boikot Sari Roti.

Kini waktunya untuk orang baik MELAWAN. Bersama NU Netizen lawan Radikalisme di media sosial. Anda, saya, kita semua warga dunia maya facebook, twitter, IG, dst..

Kalau bukan kita siapa lagi?
Kalau tidak sekarang kapan lagi?
Bersama NU, Netizen Lawan HOAX!

Karena HOAX adalah Radikalisme
Karena HOAX adalah Terorisme

SAY NO TO TERRORISM

#SayNoToTerrorism

--KHOLILUL ROHMAN AHMAD

Ayo daftar Jadi Jutawan