Rabu, 15 Maret 2017

Pancasila, Nasim Khan Bersholawat, dan Bahagia Kaum Santri

KEBAHAGIAAN DAN PENGUATAN PANCASILAAnggota FPKB DPR MPR RI Dapil Jawa Timur III, Ir M Nasim Khan, dalam kebersamaan berbingkai Pancasila acara Sosialisasi MPR di Ponpes Nurul Abror Assalafiyah (Ponpes NAA), Alas Buluh, Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto: KHOLILUL ROHMAN AHMAD)
BANYUWANGI,– Anggota DPR MPR RI Fraksi PKB Dapil Jawa Timur III, Ir M Nasim Khan, menggelar kegiatan Pendidikan Penguatan Pancasila dan NKRI di Banyuwangi. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Sosialisasi MPR oleh Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPRRI).

Menurut Bang NK, panggilan akrabnya, memasyarakatkan Pancasila sebagai bagian dari memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tanggung jawab seluruh warga negara. Meskipun pihaknya menjadi pejabat sebagai wakil rakyat di Senayan, sesungguhnya ‘hanya’ meneruskan tanggungjawabnya sebagai rakyat sebagaimana umumnya.

“Lebih dari itu kita semua punya tanggungjawab untuk tegaknya NKRI dan keutuhan Pancasila. Bukan hanya pejabat saja. Namun seluruh warga negara Indonesia mempunyai kewajiban yang sama, tanpa kecuali,” katanya.

Dikatakan, tegaknya Pancasila dan keutuhan NKRI tidak pernah lepas dari peran para santri dan masyayikh yang gigih bergerak melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila di pondok pesantren, surau, musholla, dan masjid. Bahkan khutbah-khutban yang dikumandangkan para khatib saat shalat Jumat merupakan bagian dari penguatan Pancasila sila pertama, yakni ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
PANCASILA DAN KAUM SANTRI - Anggota FPKB DPR MPR RI Ir M Nasim Khan menyampaikan kata sambutan kehormatan sekaligus keynote speaker Sosialisasi MPR di Ponpes Nurul Abror Assalafiyah (Ponpes NAA), Alas Buluh, Wongsorejo, Banyuwangi. Dalam sambutan Bang Nasim, Anggota DPR Dapil Jawa Timur III (Situbondoo Bondowoso Banyuwangi), menyampaikan pentingnya kaum santri ikut berperan aktif dalam peguatan Pancasila demi keutuhan NKRI. (Foto: KHOLILUL ROHMAN AHMAD)

“Kita patut berterima kasih kepada para khatib yang istiqamah menyampaikan khutbah-khutbah bernilai Pancasila. Pesan saya, hindarkan khutbah yang provokativ dan memecah belah ummat,” tuturnya.

Acara sosialisasi MPR dan Pendidikan Pancasila di gelar di Pondok Pesantren Nurul Abror Assalafiyah (Ponpes NAA), Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi, asuhan KH Fadlurrahman Zaini. Dibuka secara resmi Ketua Umum DPC PKB Banyuwangi HM Joni Subagio dihadiri Anggota DPR MPR RI Ir M Nasim Khan Dapil Jawa Timur III (Situbondo Bondowoso Banyuwangi), Ketua MWC NU Wongsorejo, dan para masyayikh serta asatidz.

Manurut Abah Joni, para peserta diajak menelusuri materi nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD NRI 1945 (PBNU) dan Islam ala Ahlussunah Wal Jamaah. Dari Jakarta hadir narasumber DPP PKB memberikan pembekalan kepada para peserta tentang Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan ke-PBNU-an oleh Abdul Fattah. Sementara itu, narasumber DPW PKB Jawa Timur ikut hadir memperkuat pengkaderan Pancasila di Wongsorejo ini, yaitu Syamsul dan Humaidi.

Sekretaris Umum DPC PKB Banyuwangi M Ali Mahrus S Ag mengatakan, fokus pendidikan Pancasila di Banyuwangi diprioritaskan bagi kalangan perempuan. Sebab nilai-nilai Pancasila bisa mudah memasyarakat melalui jalur keluarga di mana para ibu-ibu mempunyai peran menentukan perkembangan Pancasila di masyarakat. 

“Secara tradisi memang laki-laki kepala keluarganya. Faktanya begitu. Namun kaum perempuan ikut menentukan nilai-nilai Pancasila di rumah (keluarga, red.),” kata Ali Mahrus didampingi Pengurus PAC Wongsorejo, Ahmad Taufik.

Bang NK, menyatakan, penguatan Pancasila di Banyuwangi harus tumbuh dan tangguh dalam mempersiapkan generasi bangsa yang akan datang. Seluruh kader Pancasila diharapkan mampu membawa nama baik Nahdlatul Ulama, para guru, dan masyayikh yang telah memberikan ilmu-ilmu kehidupan dan keilahian kepada kita.


“Di sinilah makna penting Pancasila bagi kita sebagai kaum santri,” pungkasnya. -kra

Ayo daftar Jadi Jutawan