Rabu, 27 Agustus 2014

Peningkatan Suara PKB karena “Efek NU”




Jakarta - Direktur Ekskutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai peningkatan perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hampir 100 persen pada pemilu legislatif 2014 merupakan efek dari dukungan Nahdlatul Ulama.

"Peningkatan suara PKB, bukan karena efek Rhoma Irama, tapi efek dukungan NU. Karena, hasil survei, elektabilitas Rhoma itu rendah," kata Muhammad Qodari ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis.

Menurut Qodari, peningkatan suara PKB dari sekitar lima persen pada pemilu legislatif 2009 menjadi 9,5 persen berdasarkan hasil hitung cepat pada pemilu legislatif 2014, menunjukkan berkumpulnya kembali kaum nahdliyin ke partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut.

Qodari menegaskan, NU berperan penting penting pada PKB, karena NU yang melahirkan PKB, pada era kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid.

"NU adalah organisasi keagamaan sangat besar. Karena, sekitar 30 persen penduduk muslim Indonesia adalah warga NU," katanya.

Qodari menilai, berkumpulnya aspirasi politik warga NU di PKB hingga perolehan suaranya meningkat hampir 100 persen, berkat orkestrasi Muhaimin yang mampu mengoptimalkan berbagai potensi yang ada.

Menurut dia, Muhaimin mau mengalah dan memberi tempat besar pada sosok seperti Rhoma Irama dan Ahmad Dani pada kampanye-kampanye, memberikan tempat kepada pemilik sebuah maskapai penerbangan Rusdi Kirana dengan dukungan sumber dayanya, serta ketokohan Mahfud MD dan Jusuf Kalla yang banyak menjadi sumber pemberitaan.

"PKB juga memanfaatkan potensi ketokohan Said Aqil Siroj (Ketua PBNU) yang ditampilkan dalam iklan-iklan resmi PKB," katanya.

Merujuk dari hasil analisa perolehan suara partai politik dari Exit Poll Kompas, faktor Nahdhiyin memang begitu dominan dalam kontribusi peningkatan perolehan suara PKB.

Sebagaimana diberitakan, PKB diminta terus bekerja politik membela kepentingan warga Nahdliyin. Meski pada Pemilu legislatif 2014 PKB mendapat suara sekitar 9 persen, namun perolehan tersebut belum sebanding dengan hasil Pemilu 1999 (13 persen). Jika partai yang dilahirkan oleh PBNU ini membela warganya, bukan tidak mungkin semangat dan euforia kaum sarungan akan kembali menggelora sebagaimana terjadi pada pemilu pertama era Reformasi. Kesimpulan tersebut mengemuka dalam diskusi pra-Muktamar PKB yang mengusung tema “PKB di Mata Pakar Politik”.

Diskusi ini digelar di lantai 1 Graha Gus Dur, Jl Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat, Selasa (26/5) siang. Empat narasumber diskusi yang hadir antara lain Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari (40), Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan PhD, CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi. Diskusi dibuka oleh Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar. (antara | nu-online)



PKB Terus Berpolitik Membela Warga Nahdliyin



Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa diminta terus bekerja politik membela kepentingan warga Nahdliyin. Meski pada Pemilu legislatif 2014 PKB mendapat suara sekitar 9 persen, namun perolehan tersebut belum sebanding dengan hasil Pemilu 1999 (13 persen). Jika partai yang dilahirkan oleh PBNU ini membela warganya, bukan tidak mungkin semangat dan euforia kaum sarungan akan kembali menggelora sebagaimana terjadi pada pemilu pertama era Reformasi.

Kesimpulan tersebut mengemuka dalam diskusi pra-Muktamar PKB yang mengusung tema “PKB di Mata Pakar Politik”. Diskusi ini digelar di lantai 1 Graha Gus Dur, Jl Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat, Selasa (26/5) siang. Empat narasumber diskusi yang hadir antara lain Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari (40), Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan PhD (42) yang juga dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah (47), dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi (36).

Pembicara kunci (keynote speaker) dalam diskusi tersebut Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan moderator M Hanif Dzakiri. Selain puluhan simpatisan, para tokoh masyarakat, dan wartawan dari berbagai media, hadir dalam diskusi tersebut anggota DPR RI KH Ali Maschan Musa, Safira Rosa Mahrusah, Ida Fauziyah, Abdul Kadir Karding, dan Marwan Ja’far. Selain itu, sejumlah pengurus Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gema Saba) juga tampak hadir.

M Qodari berbicara dengan tema “Dinamika Elektabilitas PKB dan Proyeksi ke Depan”. Dalam presentasinya, Qodari menegaskan partai yang didirikan para kiai ini akan makin berjaya jika mengotimalkan kaum Nahdliyin yang jumlahnya puluhan juta itu.

“Kalau Cak Imin tadi mengatakan warga NU banyak yang masih menjadi kaum mustadh’afin (terlemahkan), maka bantulah mereka. Saya melihat PKB masih sibuk ngurusi yang lain,” ujar Qodari.

Senada dengan Qodari, Burhanuddin Muhtadi yang berbicara dengan tema “Membangun Militansi Kader PKB” menghimbau elit PKB melihat kaderisasi yang selama ini berlaku di PKS. “Di Indonesia, tidak ada partai ideologis selain PKS. Nah, PKB berpotensi seperti PKS yang memiliki basis massa ideologis, yakni Nahdliyin. Karena jumlahnya sangat besar,” papar Burhan.

Keempat narasumber sepakat, jika PKB membela kepentingan warga Nahdliyin, maka mereka tidak akan terpengaruh adanya capres yang gagah atau ganteng. Oleh karenanya, performa tokoh yang kuat sebagai patron juga harus dimunculkan dalam partai ini. “Sehingga siapapun capresnya, orang akan tetap milih PKB. Nah, ini tugas para petinggi PKB ke depan,” pungkas Burhan. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib/nu-online

Selasa, 26 Agustus 2014

Muktamar PKB 2014, Bakal Seru n Funky Abiisss....



SURABAYA - Relawan di Twitter berakun @jubahijo meramaikan Muktamar PKB 2014 dengan menawarkan kaos berdesain unik bagi muktamirin. Sejak pekan lalu di TL-nya sudah terpampang desain kaos bertajuk "rahmatan lil 'alamin" yang didesain model khusus untuk Muktamar.

Saat dikonfirmasi, Shalahuddin, pemilik akun, mengaku mencetak kaos khusus sebagai bentuk partisipasi meramaikan muktamar PKB. Cocok dipakai di lokasi muktamar, juga pas buat oleh-oleh teman/sahabat/kolega/famili di rumah. "Biar gayeng, jadi melegenda muktamar PKB di Surabaya," katanya.

Mantan caleg PKB Kota Magelang ini rencananya akan membuka stand untuk mempromosikan produknya di arena Muktamar di halaman Empire Hotel, Surabaya. Ditanya konsep desain kaosnya, ia menjawab singkat. "Konsepnya klasik, elegan, dan funky," kata mantan wartawan ini.

Menurutnya, klasik disediakan buat bapak dan ibu, elegan buat mbak dan mas, sedangkan yang funky buat anak-anak. "Tapi prakteknya semua desain kaos cocok dipakai siapa saja, kok," katanya menutup percakapan via BBM. (kra)

Keterangan spek dan harga kaos:

Kode: 001 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "KEMBALI KE BASIS"
Warna: Merah Maroon
ukuran: XXL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: 002 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "RAHMATAN Lil ALAMIN" warna-warni
Warna: Hitam
ukuran: XL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: 003 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "Al-Siyasah"
Warna: Putih
ukuran: XXL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: KAOS ANAK (KATUN 100%)
Judul: "MUKTAMAR" warna warni
Warna: Hitam, putih, biru muda, hijau, hijau pupus, merah maron, orange. 
ukuran: XL, L, M (anak-anak)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

CARA PEMESANAN:
1. Hubungi telepon: +6285726592224 / Pin BBM: 28e837bc
2. Transfer ke rekening: BCA 1220846110 an Kholilul Rohman.
3. Alamat lengkap untuk pengiriman.
4. Pemesanan paling lambat: 30 Agustus 2014.
5. Harga kaos (termasuk ongkos kirim): Dewasa Rp105.000,- || Anak Rp75.000,-




Geng Jubahijo Siap Ramaikan Muktamar PKB secara Funky

SURABAYA - Relawan PKB di Twitter berakun @jubahijo meramaikan Muktamar 2014 dengan menawarkan kaos berdesain unik bagi muktamirin. Sejak pekan lalu di TL-nya sudah terpampang desain kaos bertajuk "rahmatan lil 'alamin" yang didesain model khusus untuk Muktamar.

Saat dikonfirmasi, Shalahuddin, pemilik akun, mengaku mencetak kaos khusus sebagai bentuk partisipasi meramaikan muktamar PKB. Cocok dipakai di lokasi muktamar, juga pas buat oleh-oleh teman/sahabat/kolega/famili di rumah. "Biar gayeng. Biar jadi cerita muktamar PKB Surabaya," katanya.

Mantan caleg PKB Kota Magelang ini rencananya akan membuka stand untuk mempromosikan produknya di arena Muktamar di halaman Empire Hotel, Surabaya. Ditanya konsep desain kaosnya, ia menjawab singkat. "Konsepnya klasik, elegan, dan funky," kata mantan wartawan ini.

Menurutnya, klasik disediakan buat bapak dan ibu, elegan buat mbak dan mas, sedangkan yang funky buat anak-anak. "Tapi prakteknya semua desain kaos cocok dipakai siapa saja, kok," katanya menutup percakapan via BBM. (kra)

Keterangan spek dan harga kaos:

Kode: 001 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "KEMBALI KE BASIS"
Warna: Merah Maroon
ukuran: XXL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: 002 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "RAHMATAN Lil ALAMIN" warna-warni
Warna: Hitam
ukuran: XL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: 003 (KAOS KATUN 100%)
Judul: "Al-Siyasah"
Warna: Putih
ukuran: XXL, XL, L, M, S (dewasa)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

Kode: KAOS ANAK (KATUN 100%)
Judul: "MUKTAMAR" warna warni
Warna: Hitam, putih, biru muda, hijau, hijau pupus, merah maron, orange. 
ukuran: XL, L, M (anak-anak)
bahan: Katun Halus
sablon: Karet awet tahan cuci

CARA PEMESANAN:
1. Hubungi telepon: +6285726592224 / Pin BBM: 28e837bc
2. Transfer ke rekening: BCA 1220846110 an Kholilul Rohman.
3. Alamat lengkap untuk pengiriman.
4. Pemesanan paling lambat: 30 Agustus 2014.
5. Harga kaos (termasuk ongkos kirim): Dewasa Rp105.000,- || Anak Rp75.000,-


Rabu, 08 Januari 2014

22 Catatan Nonton Bareng Film #SangKiai Bersama Nur Yasin di Umbulsari #Jember

1. Umbulsari, Jember, nuryasin.com -- Antuasias warga Umbulsari yang ingin menonton film Sang Kiai terlihat sejak pukul 17.00 (8/1/2014). Saat panitia mensetting layar, sund system, player, dan LCD, warga berlalu-lalang warga di lokasi calon pemutaran. Beberapa di antara sambil momong anak kecil.
2. Warga dewasa dan anak-anak asyik melihat-lihat panitia yang sdg sibuk bekerja di halaman kediaman H Deny Prasetya yang cukup luas. Haji Deny, demikian warga sekitar lokasi ini memanggilnya, adalah calon anggota DPRD Kabupaten Jember dari PKB.
3. Pukul 18.30 warga umum maupun tamu undangan mulai berdatangan. Sebanyak 500 kursi yang disediakan panitia perlahan terisi. Panitia menampilkan 3 buah lagu yang dinyanyikan live oleh artis lokal diiringi organ tunggal.
4. Pukul 19.15 sekira 80 persen kursi sudah terisi. Grup shalawatan putra-putra Madrasah Diniyyah naik ke panggung menampilkan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad diiringi alat musik rebana, icik-icik gemerincing, dan ketipung. Ada 4 buah lagu Shalawat mereka nyanyikan.
5. Pada sesi ini acara belum dibuka secara resmi. Tampaknya naiknya group shalawatan naik ke panggung dimaksud untuk menunggu tamu-tamu yang masih dalam perjalanan. Sesekali MC mengumunkan agar hadirin mengisi kursi sebelah depan. Pada saat ini seksi registrasi/penerima tamu tampak sibuk sekali. Puluhan Banser sibuk mengamankan lalu lintas di depan lokasi.
6. Pukul 19.40 seorang tetua masyarakat maju ke panggung, mengumumkan pentingnya shalawat 'mahalul qiyam' agar lebih afdhol. Lalu seluruh hadirin tamu undangan berdiri, bersama-sama melantunkan syair-syair Shalawat Nabi dipandu group shalawat di panggung yang juga berdiri. Saat mahalul qiyam ini Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum datang.
7. Pukul 20.05 pembawa acara (MC) membuka acara secara resmi. MC mengumunkan susunan acara malam ini. Menyebut tamu-tamu khusus yang sudah dan akan hadir. Juga menyebut tiga caleg PKB, yakni H Deny Prasetya (DPRD Kabupaten), H Miftahul Ulum (DPRD Provinsi Jawa Timur), dan Ir H Nur Yasin MBA MT (DPR RI). Disebutkan akan hadir pula Ketua PCNU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab). Undangan/warga masyarakat terus berdatangan.
8. Pukul 20.10 Ir H Nur Yasin MBA MT hadir di lokasi mengendarai mobil Honda CRV warna abu-abu metalik. Dikawal delapan Banser yang mengendarai 4 sepeda motor. Pengawalan sejak dari pertigaan Gambirono, sekira 3 kilometer dari lokasi nonton bareng. Pengawalan dilakukan karena sopir (Angga) maupun pendampingnya (Wisnu) yang mengantar H Nur Yasin belum tahu rutenya.
9. Pukul 20.12 Pembacaan Ayat Suci Al Quran. 20.19 Sambutan Prakata Panitia.
10. Pukul 20.17, karena hadirin membeludak melebihi kursi yang disediakan, kursi barisan tempat ibu-ibu duduk digeser oleh panitia berpakaian Banser. Sebanyak 150 buah kursinya digeser ke belakang diganti karpet. Kursi-kursi itu berganti diduduki bapak-bapak yang datang belakangan. Ibu-ibu berganti lesehan di karpet yang tampaknya lebih nyaman di mana beberapa di antaranya momong anak yg sudah terlelap di pangkuan, maupun ditidurkan di atas karpet itu. 
11. Pukul 20.30 Sambutan caleg DPRD Kabupaten Jember, H Deny Prasetya. H Deny menyatakan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan dalam acara dalam rangka peresmian Musholla di dusun ini. Harapannya, masyarakat tetep dalam keselamatan dan kesejahteraan. H Deny memohon doa restu atas pencalonannya sebagai anggota legislatif di tingkat DPRD Kabupaten.
12. Pukul 20.45 Sambutan Ir H Nur Yasin MBA MT. H Nur Yasin menyatakan bahagia bisa hadir di tengah-tengah warga Umbulsari. Beliau pernah ke sini saat acara peresmian kantor MWC NU Umbulsari setahun silam. Dalam sambutannya menyatakan pentingnya menjaga dan mempererat hubungan NU dan PKB.
13. Saat sekarang ini, katanya, hubungan NU dan PKB sangat baik dan harus terus dijaga. Menjaganya bukan hanya karena pemilu. Tapi karena nafas hidup kita ber-PKB-PKB ini adalah dalam rangka menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah.
Mengapa? Sebab satu-satunya parpol di Indonesia yang setia kepada NU hanya PKB. Jika ada parpol lain mengaku begitu, itu hanya slogan saja.
”Saya di Jakarta menyaksikan sendiri. Bukan kata siapa-siapa. Sebab saya termasuk pelaku yang menjaga harmonisasi NU dan PKB,” katanya.
Buktinya apa? Lanjut H Nur Yasin, ketika PKB sedang membahas undang-undang (UU) di DPR, PKB selalu sowan ke PBNU konsultasi tentang UU yang dibahas itu.
”Jika ada usulan PBNU, langsung kami perjuangkan di DPR,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
14. Pukul 20.55 Sambutan Miftahul Ulum, Ketua DPC PKB Jember dan Caleg Provinsi. Cak Ulum bicara hubungan NU dan PKB di Jember. Komitmen PKB terhadap NU di jember adalah harga mati karena PKB didirikan adalah untuk memperjuangkan kepentingan NU sehingga seluruh jiwa raga PKB diabdikan untuk NU.
Selama ini PKB Jember jika dirasa belum maksimal dalam memperjuangkan NU, mohon dimaklumi. Sebab kursi PKB di DPRD Jember sangat minim. Oleh sebab itu Pemilu 2014 pkb harus kembali menguasai kursi seperti hasil pemilu 1999.
”Syaratnya apa? Harus didukung oleh bapak-bapak dan ibu-ibu yang hadir di sini,” ujarnya.
15. Pukul 21.05 Sambutan Ketua PCNU Jember Gus Aab sekaligus Mau’idhol Hasanah. Gus Aab bicara tentang syukur. Bersyukur adalah karakter Nabi Muhammad yang harus diteladani oleh umatnya.
Konteks bersyukur ini kaitan tasyakuran peresmian musholla sebagai bentuk menikmati karunia Allah. Juga kita warga NU harus bersyukur sebab PKB selalu memberikan pengabdiaan politiknya untuk kepentingan NU.
”Namun sekarang ini syukur kita terhadap PKB juga harus banyak dimaklumi sebab kursinya sangat minim,” kata Gus Aab.
Dikatakan, PKB merupakan anak kandung NU yang paling sah. Sebab ia dilahirkan oleh NU. Jika sekarang ada orang bilang ’NU tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana” itu salah paham yang harus diluruskan.
”Adagium itu konteksnya sikap politik NU di jaman Orde Baru. Bukan untuk jaman sekarang. Di mana saat itu NU bergabung dengan PPP selalu dicurangi. Makanya berdasar Munas NU 1983, NU mufaraqah dari PPP,” katanya berapi-api.
Dilanjut Gus Aab, sekarang kita sudah punya kendaraan aspirasi sendiri, yaitu PKB. Sehingga warga NU diarahkan agar selalu mengamanatkan aspirasinya melalui PKB. Oleh sebab itu pada pemilu 9 April nanti, diharapkan seluruh warga NU memilih PKB.  Pukul 22.10 Gus Aab mengakhiri sambutan pidatonya.
16. Pukul 22.11 Doa penutup oleh kiai.
17. Pukul 22.13 MC mengumunkan acara demi acara sudah selesai. Saatnya menonton bareng film Sang Kiai. MC meminta panitia mematikan lapu penerang di sekitar layar berukuran 6x4 meter. Pemutaran film dimulai. Sebagian besar hadirin beranjak dari kursi duduknya.
18. Menit ke-10 saat film diputar, hadirin yang masih bertahan tidak lebih sepertiga dari yang hadir sebelumnya. Hanya hitungan jari ibu-ibu yang masih bertahan lesehan di karpet.
19. Pukul 23.58 Di layar tampak adegan KH Hasyim Asy’ari wafat. penonton yang masih bertahan terbilang belasan. Tidak tampak satu pun ibu-ibu di blok lesehan.
20. Pukul 00.07 Player film dimatikan.
21. Pukul 00.15 Layar diturunkan.










22. KESIMPULAN: Idealnya nonton bareng film Sang Kiai dimulai pukul 18.30, selambatnya pukul 19.00 film sudah harus diputar. Menonton film setelah otak bekerja mendengarkan petuah-petuah selama 120 menit hasilnya lelah. Film itu akan jadi pengantar tidur. (kholilul rohman ahmad)

Senin, 06 Januari 2014

Nur Yasin Hibahkan Kayu Sengon untuk Bangun Kantor NU Silo #Jember



HIBAHKAN KAYU SENGON UTK MWC NU -- Anggota FPKB DPR RI, Ir H Nur Yasin MBA MT dan Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum dalam acara Silaturrahim NU dan PKB di Kecamatan Silo, Jember, 5/1/2014. Foto: KRA
--Nur Yasin Hibah Kayu Sengon untuk Bangun Kantor NU MWC Silo #Jember

Silo, Jember, nuryasin.com --Anggota FPKB DPR RI Nur Yasin Hibah Kayu Sengon untuk Bangun Kantor NU MWC Silo #Jember. Pertemuan alim ulama dan aktivis NU dan PKB Kecamatan Silo, Kab Jember berbuah ‘kesepakatan dan kesepahaman’ akan segera dibangun Kantor Pusat MWC NU Kecamatan Silo, Jember. Pertemuan itu berlangsung di Aula Madrasah Diniyyah Dusun Nandang Silo, Kec Silo, Kab Jember, Ahad 5/1/2014.

Pertemuan dalam rangka memperkuat tali silaturrahim NU dan PKB itu dihadiri Anggota Fraksi PKB DPR RI, Ir H Nur Yasin MBA MT, Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum, Ketua DPAC Silo, Ketua DPAC PKB Silo Kiai Mahfud, dan Ketua MWC NU Silo KH Madani.

Nur Yasin menyatakan, pembangunan Kantor MWC NU perlu segera dibangun untuk mempermudah komunikasi dan konsolidasi antar elemen NU. Melalui kantor itu pula bisa dilaksanakan agenda pengembangan pendidikan dan perekonomian untuk memajukan masyarakat.

Dalam kesempatan itu Nur Yasin berkomitmen menyumbangkan seluruh pohon sengon di atas tanah miliknya yang berada di Kecamatan Silo.

“Saya punya tanah di Silo ini. Di atasnya ada seratusan pohon sengon yang siap panen. Nah mulai hari ini sengon di atas tanah itu saya hibahkan utk pembangunan kantor MWC NU Silo,” tutur Nur Yasin didampingi Cak Ulum, panggilan akrab Miftahul Ulum. Sesaat itu juga disambut tepuk tangan dan doa.

Ihwal pembangunan Kantor MWC NU Silo ini didorong oleh keprihatinan Cak Ulum tentang belum adanya Kantor NU di Silo. Apalagi di Jember ini sebagian besar MWC NU sudah punya kantor sebagai tempat konsolidasi menggapai kemaslahatan umat.

“Soal PKB belum punya kantor, itu belakangan saja. Yang penting NU dulu,” kata Cak Ulum.

Komitmen PKB dalam pertemuan di Silo ini juga sebagai bagian dari upaya PKB untuk terus memperjuangkan kepentingan NU melalui jalur politik PKB.

“Kalau bukan untuk NU, lalu untuk siapa lagi?,” pungkas Cak Ulum dalam sambutannya. [teks/foto: kra]


Ayo daftar Jadi Jutawan