JEMBER, nuryasin.com -- Anggota Komisi VII DPR RI, Ir H Nur Yasin MBA MT, mendukung penuh percepatan pengembangan mobil listrik. Bahkan dia mengajak agar para penliti termasuk perguruan tinggi agar terus mengembangkan mobil listrik unbtuk kemakmuran rakyat.
Saat ini, kata Nur Yasin, pemerintah tengah getol melakukan riset dan uji coba
mobil listrik. Bahkan pemerintah sudah menargetkan untuk bisa memproduksi mobil
listrik mulai 2017.
"Saat ini sudah dirintis melalui uji kelayakan kendaraan listrik. Kemudian
bertahap akan melakukan produksi secara terbatas, penjualan semi komersial dan
penjualan," katanya di sela-sela Seminar Diseminasi Iptek Kendaraan
Listrik untuk Masa Depan di Hotel Panorama, Jember, 09/12/2013.
Dikatakan, setidaknya ada dua alasan utama dan sangat penting mengapa harus
mobil listrik. Pertama, energi fosil ketersediaannya semakin terbatas.
Sementara, tingkat konsumsi energi fosil tersebut terus meningkat. Jika tidak
didorong ke penggunaan moda transportasi berbasis energi terbarukan seperti listrik,
dipastikan akan timbul kekacaaun karena permintaan dan persediaan terbatas.
"Energi fosil ini semakin hari semakin habis,": kata pria
kelahiran Sukorejo Jember.
Alasan kedua, adalah persoalan lingkungan. Tingkat polusi akibat penggunaan
energi fosil saat ini sudah sedemikian parah. Selain itu, pemerintah sudah
berjanji untuk mengurangi emisi rumah kaca sebesar 25 persen dalam kurun waktu
15 tahun.
"Ini janji Pak SBY sendiri sebagai presiden kepada dunia, lho,"
katanya.
Target itu, lanjut Nur Yasin, sangat besar. Ini mengingat kebijakan pembangunan
yang dilakukan saat ini justru menjadi penyumbang terbesar terhadap emisi rumah
kaca tersebut. Di antaranya adalah pemakaiaan lahan gambut untuk kebun sawit,
pembangunan PLTU, dan asap kendaraan bermotor yang saat ini meningkat pesat.
"Nah, kebijakan mobil listrik bisa menjadi salah satu pengendali agar target
25 persen tadi tercapai," katanya dalam pidato sambutan pembukaan acara
tersebut.
Memang, kata Nur Yasin, pengembangan mobil listrik saat ini masih banyak
kendala. Tak hanya terkait dengan mobil listriknya, tapi juga infrastruktur.
Untuk riset mobil listrik, pihaknya mendorong agar Kemenristek terus memberikan
progress sesuai target yang dicanangkan pemerintah.
Sedangkan terkait infrastruktur memang harus segera dibenahi. Seperti infrastruktur
sumber catu daya (charger), mirip dengan SPBU pada sumber energi basis
BBM.
”Kalau akses ke stasiun pengisian ulang baterai mobil listrik mudah, masyarakat
pasti akan memakai mobil listrik itu," imbuhnya.
Sementara itu, Seminar Diseminasi IPTEK kendaraan listrik untuk masa depan
kemarin menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof Kuntjoro Diharjo (Dekan
Fakultas Teknik UNS Solo), Junaedi Effendi (dosen Politeknik Jember) dan dimoderatori
Kholilul Rohman Ahmad.
Acara dihadiri para dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi dan berbagai
elemen masyarakat seperti Fatayat NU, Muslimat NU, kepala sekolah SMK, dan
komunitas off road Raung. Juga
kalangan penggerak dunia otomotif di bidang bengkel dan distributor mobil di
Jember. Tampak hadir dan memberikan sambutan mewakili Bupati MZA Djalal, Kepala
Dinas Perindustrian dan ESDM Pemkab Jember Ahmad Sudiyono.
Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Fatah mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas
warga seperti seminar ini akan terus diupayakan bisa diadakan di Jember.
"Makanya, kami mohon doa agar Pak Nur Yasin terus diberikan kesehatan dan
keselamatan oleh Allah agar bisa bersama-sama untuk kemajuan Jember di masa
depan," kata Tenaga Ahli Anggota DPR asal Curahlele, Balung, Jember. [sumber:
radar jember 10/12/2013, diolah kra, foto: daniel]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar