Mimbaan-Situbondo – Anggota DPR MPR RI Fraksi PKB Dapil Jawa Timur III,
Ir M Nasim Khan, menggelar kegiatan Pendidikan Penguatan Pancasila dan NKRI di Situbondo,
November 2018. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Sosialisasi MPR oleh
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPRRI).
Menurut Bang NK, panggilan akrabnya, memasyarakatkan Pancasila sebagai
bagian dari memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
tanggung jawab seluruh warga negara. Meskipun pihaknya menjadi pejabat sebagai
wakil rakyat di Senayan, sesungguhnya ‘hanya’ meneruskan tanggungjawabnya
sebagai rakyat sebagaimana umumnya.
“Lebih dari itu kita semua punya tanggungjawab untuk tegaknya NKRI dan
keutuhan Pancasila. Bukan hanya pejabat saja. Namun seluruh warga negara
Indonesia mempunyai kewajiban yang sama, tanpa kecuali,” katanya.
Dikatakan, tegaknya Pancasila
dan keutuhan NKRI tidak pernah lepas dari peran para santri dan masyayikh yang
gigih bergerak melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila di pondok pesantren,
surau, musholla, dan masjid. Bahkan khutbah-khutban yang dikumandangkan para
khatib saat shalat Jumat merupakan bagian dari penguatan Pancasila sila
pertama, yakni ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
Anggota DPR MPR RI Fraksi PKB Dapil Jawa Timur III, Ir HM Nasim Khan, tersebut,
menggelar kegiatan Pendidikan Penguatan Pancasila dan NKRI di Situbondo, menyampaikan
pentingnya kaum santri ikut
berperan aktif dalam peguatan Pancasila demi keutuhan NKRI.
Menurut Bang NK, panggilan akrabnya, memasyarakatkan Pancasila sebagai
bagian dari memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
tanggung jawab seluruh warga negara. Meskipun pihaknya menjadi pejabat sebagai
wakil rakyat di Senayan, sesungguhnya ‘hanya’ meneruskan tanggungjawabnya
sebagai rakyat sebagaimana umumnya.
“Lebih dari itu kita semua punya tanggungjawab untuk tegaknya NKRI dan
keutuhan Pancasila. Bukan hanya pejabat saja. Namun seluruh warga negara
Indonesia mempunyai kewajiban yang sama, tanpa kecuali,” katanya.
Dikatakan, tegaknya Pancasila dan keutuhan NKRI tidak pernah lepas dari
peran para santri dan masyayikh yang gigih bergerak melakukan penguatan
nilai-nilai Pancasila di pondok pesantren, surau, musholla, dan masjid. Bahkan
khutbah-khutban yang dikumandangkan para khatib saat shalat Jumat merupakan
bagian dari penguatan Pancasila sila pertama, yakni ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.
“Kita patut berterima kasih kepada para khatib yang istiqamah
menyampaikan khutbah-khutbah bernilai Pancasila. Pesan saya, hindarkan khutbah
yang provokatif dan memecah belah ummat,” tuturnya.
Acara sosialisasi MPR dan Pendidikan Pancasila di gelar di Pondok
Pesantren Walisongo, Situbondo dibuka secara resmi dihadiri Anggota DPR MPR RI
Ir HM Nasim Khan Dapil Jawa Timur III (Situbondo Bondowoso Banyuwangi), Jamaah Sahmasy,
aktivis NU, dan para masyayikh serta asatidz.
Pantauan selama acara tersirat, para peserta diajak menelusuri materi
nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD NRI 1945 (PBNU) dan
Islam ala Ahlussunah Wal Jamaah. Direktur NKI yang ikut dalam rombongan Anggota
Dewan mengatakan, fokus pendidikan Pancasila di Situbondo diprioritaskan bagi
kalangan santri dan pondok pesantren. Sebab nilai-nilai Pancasila bisa mudah
memasyarakat melalui jalur ponpes di mana para santri mempunyai peran
menentukan perkembangan Pancasila di masyarakat.
Bang NK, menyatakan, penguatan Pancasila di Bondowoso harus tumbuh dan
tangguh dalam mempersiapkan generasi bangsa yang akan datang. Seluruh kader
Pancasila diharapkan mampu membawa nama baik Nahdlatul Ulama, para guru, dan
masyayikh yang telah memberikan ilmu-ilmu kehidupan dan keilahian kepada kita.
Bang NK, menyatakan, penguatan Pancasila di Situbondo harus tumbuh dan
tangguh dalam mempersiapkan generasi bangsa yang akan datang. Seluruh kader
Pancasila diharapkan mampu membawa nama baik Nahdlatul Ulama, para guru, dan
masyayikh yang telah memberikan ilmu-ilmu kehidupan dan keilahian kepada kita.
“Di sinilah makna penting Pancasila bagi kita sebagai kaum santri,”
pungkasnya. -kra