Ir HM NASIM KHAN, Anggota MPR RI - Dapil Jawa Timur III (Foto: Agus Supriyono) |
SITUBONDO,
PANJI – Anggota MPR M Nasim Khan menyampaikan pendapatnya tentang Pancasila yang
kesekiankalinya di Situbondo di depan para perangkat desa dan penggeraknya.
Pesan Bang Nasim, demikian panggilan akrabnya, bahwa kader-kader desa baik
perangkat maupun warga pada umumnya harus selalu berpegangan kepada Pancasila demi
keutuhan dan kokohnya bangsa negara Indonesia.
“Kami
sebagai wakil rakyat hanya bisa berpesan, titip Pancasila di desa-desa,”
katanya.
Kata-kata
`titip` disematkan sebagai upaya memberikan kepercayaan yang penuh kepada
masyarakat desa. Bahwa Pancasila tidak bisa berdiri sendiri apalagi hanya
dipercayakan kepada para pengelola pemerintahan, baik pejabat maupun pegawainya
(ASN). Hal ini menjadi kewajiban bersama bahwa Pancasila melingkupi seluruh hal
di atas bumi Indonesia, baik manusia-manusia dan segala makhluk hidup.
“Pancasila
itu multidimensi. Menjadi pedoman bagi seluruh warga negara bagi kebermanfaatan
makhluk hidup,” kata anggota DPR Dapil Jawa Timur III ini.
Bang Nasim
menyampaikan pesan dalam acara Sosialisasi MPR bagi para perangkat desa (Sos
MPR Lurcam). Para pesertanya adalah kades, perangkat, ketua RT, ketua RW, dan
warga & tokoh masyarakat di wilayah Situbondo.
Dikatakan,
belakangan pemerintah Joko Widodo membentuk Kementerian Desa sehingga secara
langsung mempunyai perpanjangan tangan negara lebih luas bagi-desa-desa di daerah
dengan petugas desa bernama pendamping desa. Para individu berstatus pendamping
desa harus ikut andil dalam memasyarakatkan Pancasila di pelosok desa.
Ir HM Nasim Khan memberikan sambutan dan kata pengantar Sosialisasi MPR tengang nilai-nilai Pancasila dan pentingnya NKRI tetap utuh untuk Indonesia. (foto: Agus Supriyono) |
“Kita
makin kaya jaringan Pancasila di desa dengan adanya para sahabat pendamping
desa,” ujarnya di serambi masjid.
Bang
Nasim terus memperluas upaya memasyarakatkan Pancasila di Dapilnya, yakni
Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Bahkan sejak sebelum terpilih anggota
dewan pada tahun 2005-2009 sudah rajin menyapa rakyat di desa-desa dengan lembaga
Nasim Khan Institut (NKI). Sehingga saat menjadi anggota dewan berjumpa dengan
orang-orang desa menjadi “hobby” tersendiri. Sebab di situlah rakyat dan tokoh
yang dipercaya mewakili aspirasi di Jakarta tidak ada sekat.
“Kami
akan terus komit bersama orang-orang desa berpancasila, bersama menjaga dan
memperkuat Pancasila di Indonesia, bagi sleuruh kehidupan Indonesia. Maka dari
itulah saya titip Pancasila ini demi kebersamaan kita,” katanya.
Dikatakan,
berpancasila bagi santri adalah kesatuan ajaran dan nilai-nilai santri
Indonesia berhaluan Islam ala ahlussunah wal jamaah. Di mana masyarakat menjadi
patokan utama demi keberlangsungan Pancasila dan NKRI.
“Ajarah Islam
itu ramah toleran, humanis, mengedepankan musyawarah dalam mengatasi masalah.
Jadi tidak ada kontra dengan Pancasila. Sumber Pancasila juga ada nilai-nilai Islam,”
katanya.
Pesan
Bang Nasim, inilah saat sekarang kita punya momentum bagus untuk ikut
memperkuat Pancasila melalui desa. Sebab saat ini komitmen desa sedang
dibutuhkan bagi keutuhan bangsa dan negara. Pemerintah Indonesia di bawah
Presiden Joko Widodo akan terus mendorong dan membantu sekuat tenaga melalui
APBN agar tercipta kondusifitas dan sinergisitas desa-desa berbasis Pancasila.
“Bukan
semata-mata menghindari dari rongrongan orang-orang anti-Pancasila, melainkan
demi keutuhan Indonesia dan eksistensi Pancasila bagi generasi seterusnya. Generasi
bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan kemanusiaan di muka bumi,” pungkasnya.
Kegiatan
sosialisasi MPR edisi Lurah dan Camat merupakan program MPR dalam memasyarakatkan
Pancasila di pelosok desa. Bang Nasim sebagai Anggota Badan Sosialisasi MPR mempunyai
tanggungjawab di daerah pemilihan Jatim III dan daerah-daerah lain bersama sesama
anggota MPR. Sebab Pancasila harus meyusup ke dalam ruang batin rakyat
Indonesia. (kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar