Jumat, 09 Agustus 2019

Kepada Penggerak Desa Nasim Khan Titip Pancasila

Ir HM NASIM KHAN, Anggota MPR RI - Dapil Jawa Timur III
(Foto: Agus Supriyono)

SITUBONDO, PANJI – Anggota MPR M Nasim Khan menyampaikan pendapatnya tentang Pancasila yang kesekiankalinya di Situbondo di depan para perangkat desa dan penggeraknya. Pesan Bang Nasim, demikian panggilan akrabnya, bahwa kader-kader desa baik perangkat maupun warga pada umumnya harus selalu berpegangan kepada Pancasila demi keutuhan dan kokohnya bangsa negara Indonesia.
“Kami sebagai wakil rakyat hanya bisa berpesan, titip Pancasila di desa-desa,” katanya.

Kata-kata `titip` disematkan sebagai upaya memberikan kepercayaan yang penuh kepada masyarakat desa. Bahwa Pancasila tidak bisa berdiri sendiri apalagi hanya dipercayakan kepada para pengelola pemerintahan, baik pejabat maupun pegawainya (ASN). Hal ini menjadi kewajiban bersama bahwa Pancasila melingkupi seluruh hal di atas bumi Indonesia, baik manusia-manusia dan segala makhluk hidup.
“Pancasila itu multidimensi. Menjadi pedoman bagi seluruh warga negara bagi kebermanfaatan makhluk hidup,” kata anggota DPR Dapil Jawa Timur III ini.
Bang Nasim menyampaikan pesan dalam acara Sosialisasi MPR bagi para perangkat desa (Sos MPR Lurcam). Para pesertanya adalah kades, perangkat, ketua RT, ketua RW, dan warga & tokoh masyarakat di wilayah Situbondo.
Dikatakan, belakangan pemerintah Joko Widodo membentuk Kementerian Desa sehingga secara langsung mempunyai perpanjangan tangan negara lebih luas bagi-desa-desa di daerah dengan petugas desa bernama pendamping desa. Para individu berstatus pendamping desa harus ikut andil dalam memasyarakatkan Pancasila di pelosok desa.
Ir HM Nasim Khan memberikan sambutan dan kata pengantar Sosialisasi MPR
tengang nilai-nilai Pancasila dan pentingnya NKRI tetap utuh untuk Indonesia.
(foto: Agus Supriyono)
“Kita makin kaya jaringan Pancasila di desa dengan adanya para sahabat pendamping desa,” ujarnya di serambi masjid.
Bang Nasim terus memperluas upaya memasyarakatkan Pancasila di Dapilnya, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Bahkan sejak sebelum terpilih anggota dewan pada tahun 2005-2009 sudah rajin menyapa rakyat di desa-desa dengan lembaga Nasim Khan Institut (NKI). Sehingga saat menjadi anggota dewan berjumpa dengan orang-orang desa menjadi “hobby” tersendiri. Sebab di situlah rakyat dan tokoh yang dipercaya mewakili aspirasi di Jakarta tidak ada sekat.
“Kami akan terus komit bersama orang-orang desa berpancasila, bersama menjaga dan memperkuat Pancasila di Indonesia, bagi sleuruh kehidupan Indonesia. Maka dari itulah saya titip Pancasila ini demi kebersamaan kita,” katanya.
Dikatakan, berpancasila bagi santri adalah kesatuan ajaran dan nilai-nilai santri Indonesia berhaluan Islam ala ahlussunah wal jamaah. Di mana masyarakat menjadi patokan utama demi keberlangsungan Pancasila dan NKRI.
“Ajarah Islam itu ramah toleran, humanis, mengedepankan musyawarah dalam mengatasi masalah. Jadi tidak ada kontra dengan Pancasila. Sumber Pancasila juga ada nilai-nilai Islam,” katanya.
Pesan Bang Nasim, inilah saat sekarang kita punya momentum bagus untuk ikut memperkuat Pancasila melalui desa. Sebab saat ini komitmen desa sedang dibutuhkan bagi keutuhan bangsa dan negara. Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo akan terus mendorong dan membantu sekuat tenaga melalui APBN agar tercipta kondusifitas dan sinergisitas desa-desa berbasis Pancasila.
“Bukan semata-mata menghindari dari rongrongan orang-orang anti-Pancasila, melainkan demi keutuhan Indonesia dan eksistensi Pancasila bagi generasi seterusnya. Generasi bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan kemanusiaan di muka bumi,” pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi MPR edisi Lurah dan Camat merupakan program MPR dalam memasyarakatkan Pancasila di pelosok desa. Bang Nasim sebagai Anggota Badan Sosialisasi MPR mempunyai tanggungjawab di daerah pemilihan Jatim III dan daerah-daerah lain bersama sesama anggota MPR. Sebab Pancasila harus meyusup ke dalam ruang batin rakyat Indonesia. (kra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan