Selasa, 27 Agustus 2019

Bang Nasim Ajak Berpancasila Warga Desa secara Ekonomi Kreatif




PASIR PUTIH - Sosialisasi MPR bertajuk PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD NRI 1945) kepada perangkat desa termasuk lurah dan camat di Situbondo kali ini disampaikan oleh Anggota MPR Ir HM Nasim Khan dalam konteks pemberdayaan kemasyarakatan warga desa, (14 Agustus 2019). Pasalnya desa-desa di Situbondo membutuhkan akselerasi intensif dan efektif dalam rangkat peningkatan kemandirian ekonomi rakyat.

Hal tersebut disampaikan Bang Nasim dalam tajuk “Memberdayakan Warga Desa dalam Konteks Bernegera dan Berpancasila secara Ekonomi Kreatif” di kawasan Wisata Pasir Putih, Situbondo. Bang Nasim berpesan agar perangkat desa terus berikhtiar memasyarakatkan Pancasila dan NKRI di tengah situasi ancaman radikalisme bernegara dan berbangsa khususnya beragama.

“Islam kita sudah sesuai nafas hidup bangsa Indonesia, karena Pancasila disusun berdasar nilai-nilai Islam. Kita kaum santri harus membantu warga desa memasyarakatkan Pancasila,” pesan Bang Nasim.

Pancasila merupakan sumber kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai intisari kehidupan berbangsa di kawasan perdesaan. Desa-desa dengan warganya yang damai aman sentosa membutuhkan dukungan pemberdayaan ekonomi berbasis Pancasila. Bagaimana ekonominya?

“Koperasi adalah jawabannya”, tutur Bang Nasim.

Jadi konteks sosialisasi kepada perangkat desa adalah memberikan pengetahuan dan pembelajaran berwirausaha dan berekonomi secara kreatif berdasar sumberdaya hakiki warga desa. Bahan baku yang sangat mungkin untuk dikembangkan adalah pengolahan bahan baku makanan dan kerajinan.

“Di desa-desa di Situbondo banyak sumberdaya alam untuk diolah jadi apa saja,” katanya.

Bang Nasim Turun ke Bawah
Bang Nasim terus memperluas upaya memasyarakatkan Pancasila di Dapilnya, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Bahkan sejak sebelum terpilih anggota dewan pada tahun 2005-2009 sudah rajin menyapa rakyat di desa-desa dengan lembaga Nasim Khan Institut (NKI). Sehingga saat menjadi anggota dewan berjumpa dengan orang-orang desa menjadi “hobby” tersendiri. Sebab di situlah rakyat dan tokoh yang dipercaya mewakili aspirasi di Jakarta tidak ada sekat.

“Kami akan terus komit bersama orang-orang desa berpancasila, bersama menjaga dan memperkuat Pancasila di Indonesia, bagi sleuruh kehidupan Indonesia. Maka dari itulah saya titip Pancasila ini demi kebersamaan kita,” katanya.
Dikatakan, berpancasila bagi santri adalah kesatuan ajaran dan nilai-nilai santri Indonesia berhaluan Islam ala ahlussunah wal jamaah. Di mana masyarakat menjadi patokan utama demi keberlangsungan Pancasila dan NKRI.

“Ajarah Islam itu ramah toleran, humanis, mengedepankan musyawarah dalam mengatasi masalah. Jadi tidak ada kontra dengan Pancasila. Sumber Pancasila juga ada nilai-nilai Islam,” katanya.

Pesan Bang Nasim, inilah saat sekarang kita punya momentum bagus untuk ikut memperkuat Pancasila melalui desa. Sebab saat ini komitmen desa sedang dibutuhkan bagi keutuhan bangsa dan negara. Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo akan terus mendorong dan membantu sekuat tenaga melalui APBN agar tercipta kondusifitas dan sinergisitas desa-desa berbasis Pancasila.



“Bukan semata-mata menghindari dari rongrongan orang-orang anti-Pancasila, melainkan demi keutuhan Indonesia dan eksistensi Pancasila bagi generasi seterusnya. Generasi bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan kemanusiaan di muka bumi,” pungkasnya.

Kegiatan sosialisasi MPR edisi Lurah dan Camat merupakan program MPR dalam memasyarakatkan Pancasila di pelosok desa. Bang Nasim sebagai Anggota Badan Sosialisasi MPR mempunyai tanggungjawab di daerah pemilihan Jatim III dan daerah-daerah lain bersama sesama anggota MPR. Sebab Pancasila harus meyusup ke dalam ruang batin rakyat Indonesia. (kra)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan