PASIR PUTIH - Sosialisasi
MPR bertajuk PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD NRI 1945) kepada
perangkat desa termasuk lurah dan camat di Situbondo kali ini disampaikan oleh Anggota
MPR Ir HM Nasim Khan dalam konteks pemberdayaan kemasyarakatan warga desa, (14 Agustus
2019). Pasalnya desa-desa di Situbondo membutuhkan akselerasi intensif dan
efektif dalam rangkat peningkatan kemandirian ekonomi rakyat.
Hal tersebut
disampaikan Bang Nasim dalam tajuk “Memberdayakan Warga Desa dalam Konteks
Bernegera dan Berpancasila secara Ekonomi Kreatif” di kawasan Wisata Pasir
Putih, Situbondo. Bang Nasim berpesan agar perangkat desa terus berikhtiar
memasyarakatkan Pancasila dan NKRI di tengah situasi ancaman radikalisme
bernegara dan berbangsa khususnya beragama.
“Islam kita sudah
sesuai nafas hidup bangsa Indonesia, karena Pancasila disusun berdasar
nilai-nilai Islam. Kita kaum santri harus membantu warga desa memasyarakatkan Pancasila,”
pesan Bang Nasim.
Pancasila merupakan
sumber kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai intisari kehidupan berbangsa
di kawasan perdesaan. Desa-desa dengan warganya yang damai aman sentosa
membutuhkan dukungan pemberdayaan ekonomi berbasis Pancasila. Bagaimana ekonominya?
“Koperasi adalah
jawabannya”, tutur Bang Nasim.
Jadi konteks
sosialisasi kepada perangkat desa adalah memberikan pengetahuan dan
pembelajaran berwirausaha dan berekonomi secara kreatif berdasar sumberdaya
hakiki warga desa. Bahan baku yang sangat mungkin untuk dikembangkan adalah
pengolahan bahan baku makanan dan kerajinan.
“Di desa-desa di Situbondo
banyak sumberdaya alam untuk diolah jadi apa saja,” katanya.
Bang Nasim Turun ke Bawah
Bang Nasim terus memperluas upaya memasyarakatkan
Pancasila di Dapilnya, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Bahkan sejak
sebelum terpilih anggota dewan pada tahun 2005-2009 sudah rajin menyapa rakyat
di desa-desa dengan lembaga Nasim Khan Institut (NKI). Sehingga saat menjadi
anggota dewan berjumpa dengan orang-orang desa menjadi “hobby” tersendiri.
Sebab di situlah rakyat dan tokoh yang dipercaya mewakili aspirasi di Jakarta
tidak ada sekat.
“Kami akan terus komit bersama orang-orang desa berpancasila,
bersama menjaga dan memperkuat Pancasila di Indonesia, bagi sleuruh kehidupan
Indonesia. Maka dari itulah saya titip Pancasila ini demi kebersamaan kita,”
katanya.
Dikatakan, berpancasila bagi santri adalah kesatuan
ajaran dan nilai-nilai santri Indonesia berhaluan Islam ala ahlussunah wal
jamaah. Di mana masyarakat menjadi patokan utama demi keberlangsungan Pancasila
dan NKRI.
“Ajarah Islam itu ramah toleran, humanis, mengedepankan
musyawarah dalam mengatasi masalah. Jadi tidak ada kontra dengan Pancasila.
Sumber Pancasila juga ada nilai-nilai Islam,” katanya.
Pesan Bang Nasim, inilah saat sekarang kita punya
momentum bagus untuk ikut memperkuat Pancasila melalui desa. Sebab saat ini
komitmen desa sedang dibutuhkan bagi keutuhan bangsa dan negara. Pemerintah
Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo akan terus mendorong dan membantu
sekuat tenaga melalui APBN agar tercipta kondusifitas dan sinergisitas
desa-desa berbasis Pancasila.
“Bukan semata-mata menghindari dari rongrongan
orang-orang anti-Pancasila, melainkan demi keutuhan Indonesia dan eksistensi
Pancasila bagi generasi seterusnya. Generasi bangsa yang kelak akan meneruskan
perjuangan kemanusiaan di muka bumi,” pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi MPR edisi Lurah dan Camat merupakan
program MPR dalam memasyarakatkan Pancasila di pelosok desa. Bang Nasim sebagai
Anggota Badan Sosialisasi MPR mempunyai tanggungjawab di daerah pemilihan Jatim
III dan daerah-daerah lain bersama sesama anggota MPR. Sebab Pancasila harus
meyusup ke dalam ruang batin rakyat Indonesia. (kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar