Senin, 21 Maret 2016

PKB Siap Gelar Kaderisasi Tiap Kecamatan



Mabda' Siyasi PKB -- Instruktur DPP PKB Muh Arwani dan Ahmad Faiz mempresentasikan mabda' siyasi PKB. (foto: Kholilul Rohman Ahmad)


Bondowoso, -- Untuk memperkuat kader di tingkat daerah, DPP PKB, DPW, serta DPC terus melakukan konsolidasi agar PKB menjadi kuat. Serta memiliki kader yang militan dan mampu menjadi partai pemenang di pemilu yang akan datang.

Untuk itu Fraksi PKB DPR RI menggelar seminar kebangsaan ditujukan memperkuat kader melalui pendidikan kader pertama (PKP) di pondok pesantren Nurut Thalabah, Bunder, Pancuran, Bondowoso, kemarin (20/3).

Pengasuh ponpes KH Asy’ari Fasya yang juga rais syuriah PCNU Bondowoso menegaskan kebanggaannya dipercaya sebagai tempat untuk berdiskusi tentang masa depan PKB demi kemajuan bangsa.

“Kami berterima kasih telah mendapatkan kepercayaan dari sahabat-sahabat saya, Mas Nasim Khan anggota DPR dan sahabat PKB untuk dijadikan tempat ini sebagai ajang berdiskusi tentang bangsa. Sebagai pribadi dan pengasuh pondok pesantren sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” katanya.
Hadir dalam kesempatan itu 60 kader PKB muda untuk mengikuti PKP. Selain itu, hadir pula Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qadir Syamsul Arifin, Muh Arwani, Ahmad Faiz dari DPP PKB dan Ali Mansur dari DPC PKB.

Nasim Khan anggota DPR yang menjadi pembicara didampingi Aurangzeb Khan dan Zubaidi Habibullah, menjelaskan, tentang dasar-dasar politik pengorganisasian masyarakat.
"Selama ini untuk menjadi kader PKB cukup dengan membuktikan KTA. Akan tetapi model tersebut akan diubah dengan cara kadet harus ikut proses kaderisasi melalui PKP, PKM, hingga PKA,” ujarnya.

Dengan digelar PKP tersebut menjadi bukti bahwa PKB gencar melakukan penguatan partai melalui sistem pengkaderan. Kegiatan kaderisasi dilakukan untuk memperkuat partai PKB menjadi partai modern dan memiliki kader militan berbasis kultur yang kuat.

Untuk bisa menjadi kader harus bisa membuktikan keikutsertaannya dalam proses kaderisasi. Tahapan-tahapan itu harus dilalui seorang calon kader hingga menjadi kader resmi.
"Tahapan PKP, PKM, dan PKA harus dilalui. Karena pelatihan ini memberikan pembekalan sekaligus pendidikan politik,” ungkap dia.

Menurut Nasim, untuk setiap pelatihan mendatangkan seratus kader dari setiap ranting. Mereka akan dibekali mengenai ilmu politik, cara mengorganisasikan partai, dan tujuan partai serta mabda' siyasi partai. Peserta pendidikan sebanyak seratus orang setiap pelatihan, lanjutnya, sehingga untuk delapan kali pelatihan akan tercetak 1.500 kader militan.

“Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh kecamatan agar peserta kader bisa merata setiap kecamatan," harap dia.

Dalam teori pengkaderan, menurutnya, target PKP adalah untuk mencetak kader-kader partai yang ideologis, militan, dan mampu menjembatani konstituen dengan partai serta mampu menggerakkan kekuatan partai dalam setiap kontestasi politik.

"Kami ingin menciptakan kader PKB yang memiliki kemampuan untuk menjadi jembatan antara konstituen dengan partai," imbuhnya.

Dikatakan, kegiatan PKP menjadi program utama DPP PKB yang sudah berjalan setahun terakhir ini. Sejak Sekretaris Jenderal DPP PKB dijabat Abdul Kadir Karding.

"PKP Ini program partai unggulan. Melalui pendidikan PKP ini PKB berkomitmen untuk memperkuat kaderisasi partai. Sehingga masyarakat memilih partai lebih didasarkan para petimbangan ideologis bukan kepentingan pragmatis semata," jelasnya.

  
Teks: MKL; harian cetak Memo-X, halaman 14, edisi Senin Kliwon, 21 Maret 2016). 


Instruktur DPW PKB Ali Mansur mendampingi peserta mendalami mateti RKTL. (Foto: Kholilul Rohman Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan