Sabtu, 23 Mei 2015

Terimalah Pengungsi Rohingya dengan Enjoy dan Happy


 
MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA. Andi Muawiyah Ramli (berkacamata). foto: kholilul rohman ahmad

 

ANDI MUAWIYAH RAMLI:


Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu Saudara semua di Kantor DPP PKB ini. Kita hadir di sini tidak lain adalah karena didorong oleh rasa kemanusiaan terhadap para pengungsi Rohingya. Mereka adalah juga manusia sama dengan kita yang ada di sini.


Saya mewakili Ketua Umum DPP PKB, H A Muhaimin Iskandar, yang tidak bisa hadir dalam acara yang terhormat ini karena tidak bisa meninggalkan acara lain di Jakarta juga. Beliau memberikan kepercayaan kepada saya untuk memberikan kata sambutan atau keynote speaker dalam acara pembukaan diskusi ini. Bapak Ketua Umum titip salam untuk semua yang hadir di sini.


Kita melihat masalah pengungsi #Rohingya ini bukan semata-mata faktor masalah politik, juga bukan semata-mata warga Rohingya ini seiman dengan kita. Namun ini sejalur dengan tagline PKB, yakni "rahmatan lil 'alamin". Yang diterjemahkan sebagai kemanusiaan. Seperti kata Gus Dur, kemanusiaan itu lebih penting daripada politik.


Di sisi lain, dari faktor sejarahnya, mari Kita lihat sejarah Nabi Muhammad SAW itu juga pernah menjadi pengungsi. Waktu itu beliau mengungsi dari Makkah ke Madinah (Yatsrib). Beliau mengungsi karena terusir dari negerinya tempat kelahirannya.


Nah, bagaimana yang terjadi jika masyarakat Madinah waktu itu tidak menerima Nabi?


Maka dari itu, saya berpesan kepada masyarakat Aceh dan Sumatera Utara, terimalah warga Rohingya sama seperti saat masyarakat Madinah menerima Nabi Muhammad. Terimalah mereka dengan enjoy dan happy.


Sebab ini faktor kemanusiaan, sejalan dengan sila kedua Pancasila, yakni `Kemanusiaan yang Adil dan Beradab`. Langkah kita sebagai bangsa juga harus sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 kita, bahwa kemanusiaan harus kita tempat pada maqam yang tinggi.


Kami PKB memandang etnis Rohingya adalah saudara sesama manusia penduduk bumi. Apa yang terjadi konflik di Negara asalnya adalah urusan internal mereka. Yang patut kita lakukan di sini adalah membantu meringankan beban mereka.


Budaya kita Indonesia adalah cinta kemanusiaan, ini ajaran Gus Dur (mantan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid). Tragedi yang menimpa etnis Rohingya bukan wacana politik. Ini soal kemanusiaan. Bagaimana kita harus bertindak, kita lihat di sana mereka tidak memakai baju. Kita harus peduli.


Kami atasnama PKB mengucapkan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Ibu Retno yang sudah bertindak. Terima kasih kepada UNHCR yang sudah tiba di sana (Aceh) untuk mengurusi pengungsi Rohingya. Ini persoalan kita bersama. Selamat berdiskusi. Mari kita buka bersama dengan membaca basmallah. Bismillahirrahmanirrahim. 

 

DISKUSI PUBLIK #SAVEROHINGYA --  Jumat, 22 Mei 2015, Aula DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta. DPP PKB mengelar Diskusi Publik #SaveRohingya bertajuk  "Momentum Indonesia Menegakkan Kemanusiaan Global" di Kantor DPP PKB, Jakarta, 22/05/2015. Hadir sebagai narasumber, yaitu KH Masdar Farid Mas’udi (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Andi Rachmyanto (Kementerian Luar Negeri RI), H Syaiful Bahri Anshori (Komisi I DPR Fraksi PKB), dan H Nur Munir (moderator). Acara dibuka oleh H Andi Muawiyah Ramli (Dewan Syura DPP PKB).

 
[Kholilul Rohman Ahmad]

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan