ANDI MUAWIYAH RAMLI:
Terima kasih atas
kehadiran Bapak Ibu Saudara semua di Kantor DPP PKB ini. Kita hadir di sini
tidak lain adalah karena didorong oleh rasa kemanusiaan terhadap para pengungsi
Rohingya. Mereka adalah juga manusia sama dengan kita yang ada di sini.
Saya mewakili Ketua
Umum DPP PKB, H A Muhaimin Iskandar, yang tidak bisa hadir dalam acara yang
terhormat ini karena tidak bisa meninggalkan acara lain di Jakarta juga. Beliau memberikan
kepercayaan kepada saya untuk memberikan kata sambutan atau keynote speaker dalam acara pembukaan
diskusi ini. Bapak Ketua Umum titip salam untuk semua yang hadir di sini.
Kita melihat masalah
pengungsi #Rohingya ini bukan semata-mata faktor masalah politik, juga bukan
semata-mata warga Rohingya ini seiman dengan kita. Namun ini sejalur dengan tagline PKB, yakni "rahmatan lil 'alamin". Yang
diterjemahkan sebagai kemanusiaan. Seperti kata Gus Dur, kemanusiaan
itu lebih penting daripada politik.
Di sisi lain, dari
faktor sejarahnya, mari Kita lihat sejarah Nabi Muhammad SAW itu juga pernah
menjadi pengungsi. Waktu itu beliau mengungsi dari Makkah ke Madinah (Yatsrib).
Beliau mengungsi karena terusir dari negerinya tempat kelahirannya.
Nah, bagaimana yang
terjadi jika masyarakat Madinah waktu itu tidak menerima Nabi?
Maka dari itu, saya
berpesan kepada masyarakat Aceh dan Sumatera Utara, terimalah warga Rohingya
sama seperti saat masyarakat Madinah menerima Nabi Muhammad. Terimalah mereka
dengan enjoy dan happy.
Sebab ini faktor
kemanusiaan, sejalan dengan sila kedua Pancasila, yakni `Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab`. Langkah kita sebagai bangsa juga harus sesuai dengan Pembukaan
UUD 1945 kita, bahwa kemanusiaan harus kita tempat pada maqam yang tinggi.
Kami PKB memandang
etnis Rohingya adalah saudara sesama
manusia penduduk bumi. Apa yang terjadi konflik di Negara asalnya adalah urusan
internal mereka. Yang patut kita lakukan di sini adalah membantu meringankan
beban mereka.
Budaya kita Indonesia
adalah cinta kemanusiaan, ini ajaran Gus Dur (mantan Presiden RI ke-4,
Abdurrahman Wahid). Tragedi
yang menimpa etnis Rohingya bukan wacana politik. Ini soal kemanusiaan.
Bagaimana kita harus bertindak, kita lihat di sana mereka tidak memakai baju.
Kita harus peduli.
Kami atasnama PKB
mengucapkan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Ibu Retno yang sudah
bertindak. Terima kasih kepada UNHCR yang sudah tiba di sana (Aceh) untuk
mengurusi pengungsi Rohingya. Ini persoalan kita bersama. Selamat berdiskusi.
Mari kita buka bersama dengan membaca basmallah.
Bismillahirrahmanirrahim.
DISKUSI PUBLIK #SAVEROHINGYA -- Jumat, 22 Mei 2015, Aula DPP PKB, Jl Raden
Saleh, Jakarta. DPP
PKB mengelar Diskusi Publik #SaveRohingya bertajuk "Momentum Indonesia Menegakkan
Kemanusiaan Global" di Kantor DPP PKB, Jakarta, 22/05/2015. Hadir sebagai
narasumber, yaitu KH Masdar Farid Mas’udi (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama),
Andi Rachmyanto (Kementerian Luar Negeri RI), H Syaiful Bahri Anshori (Komisi I
DPR Fraksi PKB), dan H Nur Munir (moderator). Acara dibuka oleh H Andi Muawiyah
Ramli (Dewan Syura DPP PKB).
[Kholilul Rohman Ahmad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar