BONDOWOSO, Sorot Rakyat News-- Maraknya paham radikal yang
berkembang di masyarakat mendorong Anggota MPR Fraksi PKB, M Nasim Khan, ikut
bergerak untuk membentengi agar paham tersebut tidak berkembang. Radikalisme
agama adalah paham import yang tidak selaras dengan budaya dan tradisi masyarakat
Indonesia karena lebih mengedepankan toleransi dan harmoni antar sesama
warganya.
"Kita sudah punya Pancasila. Ideologi bangsa kita ini
sudah final. Sudah selesai perdebatannya," kata Nasim saat berpidato
membuka acara program Sosialisasi MPR di Daerah Permilihan yang digelar di Desa
Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso, 19/04.
Menurut Nasim, radikalisme agama merupakan paham yang sangat
membahayakan bagi keutuhan ideologi bangsa Indonesia. Padahal, benteng utama mempertahankan
bangsa Indonesia dari gerusan paham asing adalah Pancasila, Bhinneka Tungga
Ika, NKRI, dan UUD NRI 1945 (disingkat PBNU).
"Pancasila maupun PBNU ini sudah final. Harus kita
jaga. Jangan sampai paham radikalisme merusak tatanan yang sudah pakem,"
tuturnya. Pernyataan itu juga sebagai tanggapan atas pertanyaan santri bernama
Zaini Syamsuddin: "Apakah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD
1945 saat ini masih relevan dipertahankan?"
Dikatakan, paham radikal ini sangat berlebihan. Ia punya
agenda mengubah Islam dimasukkan ke dalam ideologi negara dengan semangat
berlebihan, akan tetapi tanpa dibarengi pengetahuan agama yang memadai.
Kelompok yang sering melakukan kampanye paham radikalisme agama sering membawa
klaim kebenaran tunggal untuk menghindari pemahaman lain yang berseberangan.
"Jika muncul pandangan berbeda atau bersebrangan tanpa
pandang bulu mereka berangus dan dianggap sesat. Padahal kita punya ideologi
Bhinneka Tunggal Ika," kata Nasim di depan para tokoh masyarakat dan
santri se-Bondowoso.
Untuk itu, Nasim berpesan, agar santri dan masyarakat selalu
waspada terhadap gerakan radikalisme agama. Sebab gerakan ini bagaikan musuh
dalam selimut sehingga membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Katanya, bahwa dalam kehidupan berbangsa di Indonesia dengan
bermacam-macam budaya dan tradisi merupakan khazanah yang memperkuat bangsa
Indonesia dan selalu jadi perbincangan positif di mata dunia.
"Kondisi positif ini harus kita jaga selalu. Di sinilah
peran utama santri ," pesan Nasim di ujung pidatonya.
Sosialisasi MPR di Dapil merupakan program MPR yang dilaksanakan
oleh Anggota MPR. Oleh Nasim dilaksanakan Daerah Pemilihan Jawa Timur III.
Bertujuan menyerap aspirasi (kritik dan saran) dari masyarakat terhadap
pelaksanaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Repuklik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu juga untuk lebih memasyarakatkan dan membudayakan
pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat dengan wakilnya dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (KRA, www sorot-rakyat com)
KETERANGAN FOTO: Anggota DPR/MPR Dapil Jatim III, Ir M Nasim
Khan, ramah tamah bersama warga masyarakat dalam program Sosialisasi MPR di
Daerah Permilihan di Desa Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso, 19/04/2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar