Selasa, 19 Mei 2015

Nasim Khan Komitmen “Emoh’ Radikalisme Agama



RAMAH TAMAH BERSAMA WARGA -- Anggota DPR/MPR Dapil Jatim III, Ir M Nasim Khan, ramah tamah bersama warga masyarakat dalam program Sosialisasi MPR di Daerah Permilihan di Desa Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso, 19/04/2015.

BONDOWOSO, Sorot Rakyat News-- Maraknya paham radikal yang berkembang di masyarakat mendorong Anggota MPR Fraksi PKB, M Nasim Khan, ikut bergerak untuk membentengi agar paham tersebut tidak berkembang. Radikalisme agama adalah paham import yang tidak selaras dengan budaya dan tradisi masyarakat Indonesia karena lebih mengedepankan toleransi dan harmoni antar sesama warganya. 

"Kita sudah punya Pancasila. Ideologi bangsa kita ini sudah final. Sudah selesai perdebatannya," kata Nasim saat berpidato membuka acara program Sosialisasi MPR di Daerah Permilihan yang digelar di Desa Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso, 19/04.

Menurut Nasim, radikalisme agama merupakan paham yang sangat membahayakan bagi keutuhan ideologi bangsa Indonesia. Padahal, benteng utama mempertahankan bangsa Indonesia dari gerusan paham asing adalah Pancasila, Bhinneka Tungga Ika, NKRI, dan UUD NRI 1945 (disingkat PBNU).

"Pancasila maupun PBNU ini sudah final. Harus kita jaga. Jangan sampai paham radikalisme merusak tatanan yang sudah pakem," tuturnya. Pernyataan itu juga sebagai tanggapan atas pertanyaan santri bernama Zaini Syamsuddin: "Apakah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 saat ini masih relevan dipertahankan?"

Dikatakan, paham radikal ini sangat berlebihan. Ia punya agenda mengubah Islam dimasukkan ke dalam ideologi negara dengan semangat berlebihan, akan tetapi tanpa dibarengi pengetahuan agama yang memadai. Kelompok yang sering melakukan kampanye paham radikalisme agama sering membawa klaim kebenaran tunggal untuk menghindari pemahaman lain yang berseberangan.

"Jika muncul pandangan berbeda atau bersebrangan tanpa pandang bulu mereka berangus dan dianggap sesat. Padahal kita punya ideologi Bhinneka Tunggal Ika," kata Nasim di depan para tokoh masyarakat dan santri se-Bondowoso.

Untuk itu, Nasim berpesan, agar santri dan masyarakat selalu waspada terhadap gerakan radikalisme agama. Sebab gerakan ini bagaikan musuh dalam selimut sehingga membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Katanya, bahwa dalam kehidupan berbangsa di Indonesia dengan bermacam-macam budaya dan tradisi merupakan khazanah yang memperkuat bangsa Indonesia dan selalu jadi perbincangan positif di mata dunia.

"Kondisi positif ini harus kita jaga selalu. Di sinilah peran utama santri ," pesan Nasim di ujung pidatonya.

Sosialisasi MPR di Dapil merupakan program MPR yang dilaksanakan oleh Anggota MPR. Oleh Nasim dilaksanakan Daerah Pemilihan Jawa Timur III. Bertujuan menyerap aspirasi (kritik dan saran) dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Repuklik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu juga untuk lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat dengan wakilnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (KRA, www sorot-rakyat com)

KETERANGAN FOTO: Anggota DPR/MPR Dapil Jatim III, Ir M Nasim Khan, ramah tamah bersama warga masyarakat dalam program Sosialisasi MPR di Daerah Permilihan di Desa Karanganyar, Tegalampel, Bondowoso, 19/04/2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan