Senin, 03 Juli 2017

Getaran Silaturahim Syawalan di Pesantren Tegalrejo

Syawalan di Tegalrejo Magelang

Gus Yusuf, pengasuh pondok pesantren API (asrama perguruan Islam) Tegalrejo Magelang. Bersama ibunya, Bu Nyai Chudlory.

Berlebaran hari pertama Syawal sampai habis bulan Syawal nya, setiap harinya, diliputi ratusan tamu berkunjung ke kediaman Gus Yusuf di kompleks pesantren ini utk silaturahim. Tamu rombongan kecil diterima di ruang tamu, tamu rombongan besar diterima di aula.

Suasana semacam itu sdh berlangsung, mungkin, tiga puluh lima tahun terakhir. Sejak pesantren ini menerima santri putri. Saya berkesempatan menjadi saksi setiap momentum lebaran di sini sekira 10 tahun terakhir.

Tidak ada perubahan signifikan berkaitan tradisi silaturahim Syawalan di kediaman Kiai pengasuh pesantren di​ Tegalrejo --juga di Jawa pada umumnya-- antara lain, teh hangat, camilan peyek, roti, tempe goreng, jenang, krasik'an, emping, kacang bawang, dan makan nasi sebelum tamu pulang.

Suasananya ya seperti itu, sejak dulu sampai sekarang. Warga umum, santri, dan alumni santri bersama keluarga datang `sowan` silahturrahim dan mengucapkan selamat hari raya Idhul Fitri, mohon maaf atas segala khilaf kepada beliau, dan mohon doa utk keberkahan hidup di dunia dan akhirat​. Para tamu menengadahkan tangan ke atas saat Gus Yusuf atau Nyai Chudlori melafalkan doa-doa.

Pada hari kedelapan ini (2/7/2017) saya dan keluarga datang sowan ke Tegalrejo berlebaran dan silaturahim kepada Gus Yusuf dan Ibunya dengan tujuan yang sama, seperti tamu-tamu pada umumnya. Alfatihah.

--Kholilul Rohman Ahmad, kembali ke basis





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan