Senin, 06 Februari 2017

Buku baru, foto cak Imin, dan gorengan tanpa cabe

FOTO USTADZ JEFRI AL BUCHORI DI SHALATKAN DI ISTIQLAL

Mengapa foto Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar) dan peristiwa shalat jenazah ustadz Jefri gagal tayang di harian cetak Kompas?

Sepulang kerja, rencana paling indah adalah menaruh segudang agenda hari ini yang tertunda untuk jadi tuntas. Harapan akan hari esok masih terbuka lebar. Amin.

Lalu teringat acara pameran foto di Kompas. Meluncur lah ke Palmerah, ternyata acara sudah bubar, lampu berubah redup, dan penggembira geser meramaikan halaman parkir motor, ambil motor masing-masing.

Hanya lapak penjualan merchandising kaos, mug, dan buku yg masih nyala lampu. Petugas petugasnya masih berjaga sembari berkemas kemas.

Saya mendekat di lapak penjualan buku "Unpublishied". Setelah tanya harga, kuambil dompel lalu berhasil "nempil" satu buku untuk bekal 'ngaso' di kamar: buku sebagai pengantar pulas.

Buku ini berisi ratusan foto yang tidak diterbitkan alias tersingkir naik cetak di harian Kompas. Aryo Wisanggeni Genthong menyebut "tak pantas" dan "foto sial" --tentu maknanya tak sepenuhnya begitu karena sebuah foto dimuat atau tidak harus melewati rapat redaksi yang ketat.

Foto Cak Imin (April 2011) karya Hendra A Setyawan di halaman 16 adalah salah satu foto gagal tayang di harian Kompas. Foto lainnya, adalah peristiwa shalat jenazah Ustadz Jefri Al- Buchori di masjid Istiqlal (April 2013) fotonya berhasil tayang di halaman depan harian Kompas. Namun foto ciamik bergambar kerandanya di tengah kerumunan jamaah tidak ditayangkan. Redaksi memilih foto ribuan jamaah saat menshalatinya tanpa kelihatan keranda. Di buku ini foto kerandanya di tengah jamaah diabadikan di halaman 13.

Mengapa foto "spektakuler" shalat jenazah ustadz Jefri tidak ditayangkan Kompas? Alasannya ada di buku ini.

Setelah buku terbeli, bayar, lalu kembali ke halaman parkir, ambil motor dan menyusuri gang sempit di belakang pasar Palmerah, lantas terasa perut lapar namun enggan makan. Terpilihlah beli tahu susur dan telo goreng di pedagang warteg di jalan sempit itu.

Pulang. Sesampai di rumah baru kusadari gorengan hangat terbungkus rapi ini tidak ada cabenya.
Terimakasih kawan Heru Sri Kumoro yg rajin update acara foto foto di Facebook. Ingatanku acara tadi digelar hari Selasa besok. Ya sudah. Alfatihah.....

[KHOLILUL ROHMAN AHMAD]
BUKU BARU UNPUBLISHED DAN GORENGAN TANPA CABE. 
KETUA UMUM DPP PKB CAK IMIN (H ABDUL MUHAIMIN ISKANDAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan