Jumat, 21 Oktober 2016

Nasim Khan: Buruh PG di Situbondo harus Diselamatkan

Jakarta, laskarjagat.net,- Pimpinan dan sejumlah Anggota DPRD Situbondo mendatangi DPR Pusat di Senayan, Jakarta (19/10). Mereka menyampaikan aspirasi masyarakat Situbondo untuk meminta kebijakan penyelamatan terkait rencana penutupan pabrik gula (PG) di Situbondo.

Rombongan DPRD Situbondo dipimpin Ketua Basori Sonhaji diterima Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Farid Al-Fauzi dan didampingi sejumlah anggota Komisi VI, antara lain, Anggota DPR asal Jawa Timur III (Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi) M Nasim Khan. Untuk menerima aspirasi dari Situbondo, Komisi VI menggelar RDPU (rapat dengar pendapat umum) dengan mereka.
M Nasim Khan, Anggota DPR Dapil Jawa 
Timur III (Situbondo, Bondowoso, 
Banyuwangi) Fraksi Partai Kebangkitan 
Bangsa). Foto: Aurangzeb

Juru bicara sekaligus Ketua DPRD dari FPKB Basori Shonhaji didampingi 20 anggota DPRD yang ikut hadir, menyampaikan keberatan atas penutupan 3 (tiga) pabrik gula di Situbondo, yaitu PG Panji, PG Olean, dan PG Wringinanom, di bawah pengelolaan PTPN XI. Alasannya, menurut Sonhaji, penutupan PG akan menambah pengangguran dan memperlambat roda ekonomi daerah.

“Sebab total karyawan tiga pabrik itu mencapai lebih dari 3.000 orang. Setiap orang menanggung lebih dari dua jiwa. Penutupan PG akan berdampak buruk secara langsung kepada meraka,” kata Sonhaji.

Tanah Menganggur
Dikatakan, dampak buruk bukan hanya akan dialami karyawan PG. namun ratusan petani tebu juga akan mengalami kesulitan ekonomi. Pasalnya kondisi tanah di Situbondo kurang cocok untuk tanaman selain tebu.

“Tanah mereka akan ikut menganggur. Banyak tanah di Situbondo kurang cocok untuk tanaman selain tebu. Mau tanam apa mereka? Ini yang harus dipikirkan,” tambahnya.
Sementara itu Anggota DPR RI asal Asembagus, Situbondo, M Nasim Khan, mengatakan, banyak lahan di Situbondo berada di kawasan sulit air. Sehingga mencari tanaman penggantinya tidak mudah. 

M Nasim Khan bersama Anggota DPRD 
Kabupaten Situbondo setelah 
RDPU Komisi I DPR,
Senayan, Jakarta, 19/10/2016
“Tanah di sana (Situbondo, red.) tidak cocok ditanami padi atau palawija yang butuh banyak air. Jadi, lahan terancam mubadzir (sia-sia) dan tidak bermanfaat maksimal,” kata Nasim.  

Nasim Khan menyatakan, sebagai Wakil Rakyat dari Situbondo mengapresiasi aspirasi teman-teman DPRD Situbondo yang telah melakukan langkah-langkah membantu rakyat mengatasi penutupan PG.

Langkah Jangka Panjang
Dikatakan, pihaknya juga akan memaksimalkan peran sebagai Anggota DPR dengan mencari solusi bagi pembenahan dan pengembangan potensi Situbondo sebagai Kota Gula, baik dengan cara privatisasi atau revitalisasi atau pembangunan pabrik modern ditempatkan di Situbondo.

“Ini langkah jangka panjang, baik penyelamatkan karyawan maupun pengembangan lahan pertanian tebu. Sehingga bisa menekan angka pengangguran,” tutur Nasim. 

Selain itu, Nasim meminta Menteri BUMN dan Direktur PTPN XI segera mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mengatasi persoalan ditutupnya tiga PG di Situbondo.

“Ini soal kehidupan mereka (karyawan, Red.). Tidak bisa ditunda-tunda. Bu Menteri dan Pak Dirut PTPN harus segera mengambil langkah,” pungkas Nasim. (kra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan