Senin, 07 September 2015

Nasim Khan: APBN 2016 Wajib Pro-Pondok Pesantren

NASIM KHAN SECOND CITY ASEMBAGUS - Anggota DPR Fraksi PKB, Ir M Nasim Khan, memberikan kata sambutan dalam peresmian Second City Asembagus, Situbondo (3/9/2015). Kehadirannya sebagai representasi Anggota Dewan asal Dapil Jawa Timur III meliputi Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. "Situbondo satu-satunya Bumi Shalawat di Indonesia. Shalawat terus mengalun dari Situbondo, Indonesia selamat dari krisis," katanya. (FOTO: ISTIMEWA)

Jakarta, LaskarJagad - Di tengah pembahasan RAK/L APBN 2016, Anggota Komisi VI DPR Ir M Nasim Khan meminta pemerintah optimal membahas anggaran untuk program pemberdayaan pondok pesantren. Ketua Poksi VI Fraksi PKB ini juga minta agar pemerintah segera merealisasikan program pesantren untuk tahun 2015 ini.

"Saya mendapatkan laporan dari daerah bahwa ada beberapa program yang jelas untuk pesantren tapi tidak bisa cair. Alasannya macam-macam," kata Anggota Dewan Dapil Jatim III (Situbondo, Bondowo, banyuwangi) disela rapat internal Komisi VI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/9).

Menurutnya, pemberdayaan pondok pesantren dan santri-santrinya harus diutamakan mengingat fakta sejarah Indonesia eksis sampai sekarang berkat perjuangan para santri.

"Kita tidak mau pondok pesantren hanya disebut-sebut sebagai pejuang. Namun setelah merdeka jarang diajak berpartisipasi dalam pembangunan," katanya.

Dikatakan, sekarang ini adalah momentum yang tepat untuk menganggarkan dana APBN untuk pesantren.

"Saya sebagai Anggota Dewan harus mengingatkan pemerintah. Toh manfaat pesantren semakin nyata di mana-mana. Apalagi ponpes-ponpes sekarang makin kreatif dan mandiri. Kita harus dorong terus agar APBN betul-betul pro-pondok pesantren," kata Wakil Sekretaris Fraksi MPR RI ini.

Nasim mengingatkan agar pemerintah tidak lupa atas perjuangan pesantren, kiai, dan santri-santri dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Sinergisitas kaum nasionalis dan santri bisa bersama menjaga Negara ini karena punya pesantren sebagai akar kekuatannya," pungkas Nasim sebagai Sekjend Majelis Shalawat Nusantara (Majelis Pesona).

Nasim adalah anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur III meliputi Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Ia lahir di Situbondo, Kota Bumi Shalawat. Kota ini mencatat sejarah Nahdlatul Ulama, yakni Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (Munas NU) di Situbondo tahun 1983 memutuskan secara resmi NU memantapkan Pancasila sebagai asas organisasi. (kra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo daftar Jadi Jutawan